Meski demikian, Eka memberi imbauan agar masyarakat tetap waspada.
Walaupun telah dinyatakan sembuh dan pulih, penyintas gangguan ginjal akut misterius ini tetap berisiko terkena infeksi berat ketika dehidrasi (kekurangan cairan).
"Itu secara teoritis berisiko untuk terjadi lagi gangguan fungsi ginjal, AKI lagi.
Tapi, AKI-nya juga bukan kemudian menjadi stadium 3," katanya lagi.
Untuk mencegah gagal ginjal akut terutama pada anak, Juru Bicara Kemenkes Syahril meminta para orangtua agar tidak panik.
Ya, tetap tenang namun selalu waspada penting untuk dilakukan, khususnya ketika anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut.
Melansir dari Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, gejala tersebut seperti ada diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Sebagai pencegahan, Moms bisa mendatangi fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri sekaligus meminta resep obat.
Lebih lanjut, masyarakat juga diimbau untuk sementara waktu tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
"Sebagai alternatif dapat menggunakan sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya," pungkasnya.
Nah, itu dia Moms penjelasan apakah gagal ginjal akut pada anak bisa disembuhkan atau tidak.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR