Nakita.id - Beruntungnya, Indonesia kemarin tidak dilewati gerhana matahari, karena dampaknya mengerikan untuk kesehatan mata kita.
Mau tahu bahaya gerhana matahari untuk mata? Simak selengkapnya di sini ya, Moms.
Pada Selasa 25 Oktober 2022, terjadi fenomena gerhana matahari sebagian.
Fenomena langka ini tentu bisa dilihat di beberapa belahan dunia saat bulan melintas di antara Bumi dan Matahari.
Pada peristiwa gerhana matahari kali ini, sekitar seperempat wajah matahari akan tertutup bayangan bulan pada gerhana terakhir tahun 2022.
Beberapa lokasi bisa melihat gerhana secara langsung.
Namun, bagi wilayah yang tidak dapat melihat gerhana secara langsung, Moms bisa menontonnya secara online.
Melansir Digital Trends, gerhana matahari ini kemarin terlihat di seluruh Inggris dan di bagian lain Eropa, serta di beberapa bagian Afrika dan Asia.
Apakah kemarin Indonesia juga dilalui gerhana matahari?
Pasalnya, tercantum di sana ada benua Asia yang juga dilewati gerhana matahari tersebut.
Sayangnya tidak ya, Moms.
Indonesia tidak dilewati gerhana matahari kemarin.
Tentunya ini menjadi kabar bagus karena ada bahaya gerhana matahari untuk kesehatan mata.
Ya, bagi yang belum tahu melihat gerhana matahari tanpa alat, alias dengan mata telanjang saja akan ada dampak buruknya.
Mungkin sebagian Moms tahu kalau kita tidak boleh melihat gerhana matahari dengan mata telanjang.
Kalau mau melihat gerhana matahari harus menggunakan alat khusus.
Bukan untuk gaya, ternyata ada dampaknya ketika kita melihat gerhana matahari dengan mata telanjang.
Melansir dari Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency, secara normal cahaya matahari memiliki intensitas sangat tinggi dan sangat berbahaya dan sulit dilihat secara langsung oleh mata telanjang.
Melihat cahaya matahari yang intens hanya dalam beberapa detik saja bisa menyebabkan kerusakan permanen terhadap retina di belakang bola mata.
Kondisi ini dikenal dengan istilah retinopati surya dan mampu menyebabkan kerusakan permanen.
Retina mata tidak sensitif terhadap kerusakan secara langsung dan efeknya tidak akan muncul dalam beberapa jam setelah itu.
Banyak yang bilang bahwa melihat matahari gerhana matahari akan lebih nyaman karena seolah meredup.
Namun, justru di sinilah letak bahayanya.
Pupil di lensa mata tak bisa bereaksi dengan tepat dalam kondisi level kontras cahaya yang tinggi, seperti yang terjadi saat gerhana matahari ketika langit sekitar berubah gelap.
Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur lebar bukaan atau iris, bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan di lingkungan sekitar.
Jadi, saat memandang gerhana yang diselimuti langit gelap, pupil mata justru melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina meningkat.
Padahal, intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup bulan sewaktu gerhana sama dengan waktu-waktu biasa.
Cahaya kuat dari matahari pun bebas melenggang masuk ke mata tanpa bisa dicegah, dan mulai merusak retina.
Bagi anak-anak, risiko mengalami kerusakan retina lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.
Selain itu, kerusakan mata secara permanen belum ada pengobatannya.
Makanya setiap lokasi yang menyediakan jasa melihat gerhana matahari pasti menyediakan kacamata khusus.
Karena banyak sekali dampak buruknya pada mata jika melihatnya tanpa alat.
Nah, jadi begitu Moms kenapa kita tidak boleh melihat gerhana matahari dengan mata telanjang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR