Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, praktis Moms akan kekurangan zat gizi, hingga berdampak pada produksi ASI-nya. Baik kualitas maupun kuantitasnya.
Untuk seterusnya, saat cadangan dalam diri Moms habis, pasti produksi ASI akan terhambat dan nantinya berkurang.
Bukan itu saja. Moms juga akan mengalami gangguan karena kurang mendapat asupan kalsium dari makanan, ditambah cadangan kalsium di tulangnya diambil untuk produksi ASI. Lama-lama, ia bisa mengalami keropos tulang.
Rumus Mengukur Perlu atau Tidaknya Diet
Jadi, sebelum melakukan diet, harus hitung-hitungan dulu.
Rumusnya adalah BB dibagi TB kuadrat (TB dalam satuan ukuran meter).
Bila hasilnya berjumlah 22-24 berarti normal, 25-29 berarti over, dan di atas 29 berarti obesitas.
Contohnya, jika BB 60 kg dan TB 160 cm, hasilnya adalah 23 dan itu berarti normal.
Contoh lain, BB 70 kg, TB 160 cm, maka hasilnya 27 lebih sedikit. Berarti masuk kategori over.
Nah, yang masuk kategori di atas normal inilah yang perlu melakukan diet. Meski bisa saja diet disesuaikan kebutuhan/keinginan Moms.
Artinya, meski BB cukup/normal, tapi karena tuntutan pekerjaan (entah humas atau artis), maka ingin tubuhnya benar-benar terlihat langsing agar sedap dipandang.
Baca Juga: Makanan Saat ASI Tidak Keluar, Sangat Disarankan Dikonsumsi Oleh Para Ibu Menyusui
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR