Nakita.id - Penyakit kulit herpes adalah salah satu penyakit yang ada di Indonesia, bisa menyerang orang dewasa bahkan bayi yang baru lahir sekalipun.
Pada bayi, herpes kerap kali menimbulkan luka lepuh di sekitar mulut dan wajahnya.
Penyebab penyakit kulit herpes pada bayi ini tidak lain karena infeksi virus herpes simpleks (HSV).
Virus herpes simpleks ini sangat menular lewat berbagai cara.
Mereka dapat menyebar ke bayi melalui berbagi cangkir atau peralatan yang sama, menyentuh luka lepuh sebelum sembuh, hingga kontak kulit ke kulit.
Sementara itu anak-anak yang memiliki sistem kekebalan lemah karena penyakit atau obat-obatan rentan untuk memiliki risiko herpes kulit yang lebih sering dan parah.
Bayi yang masih kecil juga berisiko tinggi mengembangkan komplikasi.
Sangat mengerikan kalau bayi sudah mengidap herpes ya Moms.
Salah satu yang harus diketahui adalah cara penularannya.
Karena dengan cara itulah bayi bisa kena herpes.
Simak selengkapnya soal penularan hingga gejala herpes pada bayi yang harus segera ditangani.
Baca Juga: Komplikasi Akibat Penyakit Kulit Herpes pada Usia Lanjut dan Cara Menanganinya
Melansir dari NHS, herpes pada bayi atau herpes neonatal adalah infeksi herpes yang terjadi pada bayi.
Herpes pada bayi disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV).
Penyebab herpes pada bayi paling sering adalah virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).
Meski begitu tak menutup kemungkinan virus herpes simpleks tipe 2 juga bisa menyerang bayi.
Penularan virus HSV dapat terjadi melalui kontak kulit dan air liur.
Misalnya kontak kulit terjadi saat bayi menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus herpes.
Sementara kontak air liur biasanya terjadi saat bayi dicium kulit atau bibirnya.
Virus ini juga dapat dengan mudah menular ketika bersentuhan dengan lepuh dari pengidap herpes.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan biarkan Si Kecil dicium oleh sembarang orang, ya Moms!
Herpes pada bayi ditandai dengan luka lepuh di sekitar mulut, hidung, pipi, dan dagu.
Dalam beberapa hari, luka akan pecah dan membentuk kerak dan biasanya sembuh dalam waktu 1–2 minggu.
Baca Juga: Jenis Pengobatan Penyakit Kulit Herpes dari Terapi Hingga Obat Apotek
Selain itu, herpes pada bayi juga bisa menyebabkan beberapa gejala seperti berikut:
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Rewel dan sering menangis
- Tidak mau makan atau minum
- Gusi bengkak
- Air liur terus menetes
- Kulit dan mata tampak kuning
- Lemas dan kurang responsif saat dipanggil
- Muncul ruam dan luka lepuh di kulit
Biasanya, luka lepuh ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
Baca Juga: Pantangan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Kulit Herpes
Namun, ketika bayi mengalami luka maka ia akan merasa kesakitan dan rewel.
Kemudian bayi juga susah makan dan minum, sehingga membuatnya rentan mengalami dehidrasi.
Apabila tidak segera diobati, herpes pada bayi kemungkinan bisa menyebabkan gangguan pada pernapasan, otak, atau sistem saraf.
Cara mengobati herpes pada bayi, Moms harus membawa anak ke dokter.
Dokter biasanya akan memberikan obat antivirus yang disuntikkan langsung ke pembuluh darah bayi (intravena).
Bayi juga akan diberi asupan cairan melalui infus untuk mengatasi atau mencegah dehidrasi.
Selain itu, dokter juga mungkin akan memberi bantuan pernapasan dan oksigen jika bayi sulit bernapas.
Moms bisa menutup luka lepuh pada bibir atau bagian kulit lainnya dengan kasa steril.
Terakhir selain menyembuhkan Moms juga bisa mencegahnya.
Mencegah penyakit kulit herpes pada bayi adalah tidak memberikan izin pada orang asing mencium bayi Moms.
Karena kita tidak tahu soal riwayat penyakit seseorang.
Baca Juga: Penyebab dan Metode Penularan Penyakit Kulit Herpes di Mulut yang Dialami Anak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR