Nakita.id - Pesta Halloween di Itaewon menciptakan duka mendalam bagi Korea Selatan.
Pesta Hallowen yang seharusnya berakhir meriah, malah berujung tragedi mengenaskan setelah ratusan orang tewas.
Melansir Yonhap, hingga kini tercatat 151 korban yang dilaporkan tewas.
Sementara 82 korban dikabarkan luka-luka atas tragedi tersebut.
Masih belum dipastikan apa penyebab insiden ini terjadi.
Tetapi dikatakan pemadam kebakaran setempat yang membantu evakuasi korban, bahwa sebagian besar korban berjatuhan di gang sempit dan menanjak.
Selain itu, henti jantung menjadi penyebab utama meninggalnya puluhan korban dalam tragedi Halloween di Itaewon ini.
Banyaknya korban yang mengalami henti jantung, membuat para petugas medis mau tak mau harus melakukan CPR di lokasi kejadian.
Bahkan dilihat dari rekaman yang beredar di media sosial, masyarakat awam juga terlihat membantu petugas medis untuk melakukan CPR pada para korban yang mengalami henti jantung.
Lalu, apa itu kondisi henti jantung?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Tragedi Halloween Berujung Tragis, Seoul Kini Terima 355 Laporan Orang Hilang
Melansir Cleveland Clinic, henti jantung terjadi ketika jantung berhenti berdetak atau berdetak sangat cepat sehingga berhenti memompa darah, Moms.
Selama serangan jantung, biasanya akan membuat orang pingsan.
Gejala yang dirasakan juga bisa terjadi tanpa adanya tanda atau peringatan apapun.
Inilah mengapa kondisi ini juga dikenal sebagai serangan jantung mendadak.
Kondisi ini tentu dapat berakibat fatal, jika tak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Ketika jantung tidak berdetak, maka tidak ada cara untuk mengalirkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.
Melansir Kompas, ada beberapa penyebab henti jantung yang biasanya terjadi.
Berikut ulasan lengkapnya.
- Kekurangan oksigen
- Kehilangan darah dalam jumlah besar
- Gangguan irama jantung
Baca Juga: Perayaan Halloween Berubah Duka, Korban Tewas Tragedi di Itaewon Terus Bertambah Menjadi 149 Orang
- Aktivitas fisik yang terlalu intens
- Penyakit arteri koroner atau kerusakan pada pembuluh utama jantung
- Fibriliasi vertikal atau gangguan irama jantung
- Kadar kalium atau magnesium yang sangat rendah pada tubuh
- Adanya pembesaran jantung karena tekanan darah tinggi
- Kelainan bawaan tertentu yang dapat menyebabkan masalah pada struktur jantung
Saat henti jantung, berikut beberapa gejala awal yang biasanya dapat dirasakan.
- Lemas
- Rasa tidak nyaman pada dada
- Sesak
- Jantung berdebar dengan tempo cepat
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR