Tragedi Halloween di Itaewon ini bermula pada area gang sempit selebar 4 meter yang berada di dekat hotel Hamilton.
Dikatakan para pejabat Korea Selatan, korban meninggal dunia masih bisa terus meningkat karena kini ada 19 korban yang mengalami luka serius.
Tragedi Halloween di Itaewon ini disebut menjadi tragedi terburuk yang pernah terjadi di Korea Selatan, sejak tenggelamnya feri sewol pada 2014 yang menewaskan 304 korban jiwa.
Kepadatan di perayaan Halloween di Itaewon ini disebabkan karena selama 3 tahun terakhir, acara yang diperingati setiap 31 Oktober ini tak pernah digelar karena efek pandemi Covid-19.
Pada perayaan tersebut, ada banyak orang yang memeriahkan hari Halloween dengan beragam kostum Halloween yang unik.
Dari banyaknya korban yang tewas, tercatat ada 97 perempuan yang menjadi korban.
Para pengamat mengatakan, banyaknya jumlah korban perempuan dibandingkan laki-laki karena tubuh perempuan yang relatif lebih kecil daripada laki-laki.
Selain itu penggunaan kostum Halloween yang lebih berat dari pakaian biasa, juga menjadi penyebab mengapa banyak perempuan yang menjadi korban jiwa.
Namun, disebutkan kementerian dalam Negeri dari Korea Selatan, jumlah warga negara asing yang menjadi korban yaitu sebanyak 20 orang.
Pada 30 Oktober 2022 hingga pukul 14.00 waktu Korea Selatan, pihak kepolisian disebut telah menerima setidaknya 3.840 laporan atas tragedi Halloween di Itaewon.
Diantara 3.840 laporan tersebut, 3.493 laporan berasal melalui panggilan telepon dan 87 berupa kunjungan langsung.
Baca Juga: Perayaan Halloween Berubah Duka, Korban Tewas Tragedi di Itaewon Terus Bertambah Menjadi 149 Orang
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR