Nakita.id – Buku KIA termasuk barang penting yang harus Moms jaga.
Buku satu ini tidak hanya mencatat perkembangan janin selama masa kehamilan saja.
Tetapi, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, buku KIA adalah panduan informasi dan catatan kesehatan selama hamil, melahirkan, sampai anak berusia 6 tahun.
Buku KIA begitu sangat penting dan perlu dijaga dengan baik.
Buku KIA digunakan untuk memantau kesehatan dan mencatat adanya kondisi kelainan pada ibu dan juga anak.
Dengan mencatat melalui buku ini, Moms bisa memantau perkembangan janin, serta melihat kemungkinan jika terjadinya cacat lahir pada bayi.
Nantinya buku KIA akan selalu Moms bawa selama kontrol kandungan setiap bulan atau saat pemeriksaan pada dokter atau bidan.
Setiap informasi kesehatan ibu dan anak akan tercatat lengkap di dalam buku ini.
Selama konsultasi kehamilan, Moms wajib membawa buku ini sampai persalinan nanti tiba.
Bahkan setelah persalinan juga Moms wajib membawa buku ini saat akan kontrol kesehatan bayi baru lahir, imunisasi, atau ketika sang buah hati sedang sakit.
Lantas, bagaimana cara mengisi buku KIA?
KIA merupakan catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.
Dari data inilah nantinya bisa diketahui status gizi anak.
Dilansir dari berbagai sumber, diketahui di dalam KIA juga tersedia informasi lengkap mengenai imunisasi anak dan memantau pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
Tidak cukup sampai di sana, dalam buku KIA juga terdapat tips dasar perawatan anak.
Ini mencakup pemberian makan anak dan perawatan anak bila mengalami diare.
Nantinya, para kader dianjurkan uhnhtuk memperbarui data di kartu tersebut setiap bulannya.
Ini disesuaikan dengan keadaan balita ke posyandu untuk ditimbang.
Dengan pemantauan seperti ini, nantinya dokter atau bidan dapat menentukan apakah Si Kecil tumbuh dengan optimal atau mengalami gangguan pertumbuhan.
Sehingga dokter atau bidan dapat mendiagnosis penyakit yang dialami.
Nantinya pengobatan bisa ditangani lebih dini.
Diketahui, KIA terdiri dari 1 lembar (2 halaman bolak-balik) dengan 5 bagian di dalamnya.
Baca Juga: Sederet Hal yang Perlu Moms Siapkan dan Bawa Saat Hendak ke Posyandu
Cara mengisi dan membacak buku KIA dibedakan sesuai dengan jenis kelamin antara anak laki-laki dengan anak perempuan.
KIA untuk anak laki-laki memiliki warna biru dan sedangkan KIA anak perempuan berwarna merah muda.
KIA disediakan dalam bentuk fisik yang nantinya diberikan oleh dokter, bidan, atau puskesmas setelah Si Kecil dilahirkan.
Cara membacanya bila grafik tumbuh kembang anak berada di bawah garis merah, ini menunjukkan Si Kecil mengalami kurang gizi sedang hingga berat.
Sedangkan jika terletak di daerah dua pita warna kuning (di atas garis nerah), ini artinya anak tersebut mengalami kurang gizi ringan.
Moms tidak perlu panik, yang perlu Moms lakukan hanya mengevaluasi pemberian makanan pada Si Kecil.
Kemudian dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita warna kuning yang menandakan anak memiliki berat badan cukup.
Atau bisa disebut status gizi Si Kecil baik atau normal.
Lalu tanda empat pita di atas pita warna hijau tua (2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita warna kuning, yang menunjukkan anak memiliki berat badan yang lebih di atas normal.
Apabila hal ini terjadi pada sang buah hati, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan masing-masing.
Pasalnya anak yang terlalu gemuk atau kelebihan berat badan rentan mengalami penyakit berisiko seperti obesitas atau serangan jantung.
Baca Juga: Bagaimana Alur Pelayanan di Puskesmas? Simak Penjelasannya Moms!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR