Kendati demikian, emosinya tak terlalu terganggu dan kadang logikanya pun cukup bagus.
Lain halnya, jika kerusakan sarafnya meluas. Terutama, jika ia mengalami gangguan saraf otak.
Kecerdasan anak pun bisa berkurang dibandingkan anak normal.
Penting bagi orangtua untuk memerhatikan dan mencatat perkembangan anak. Kapan anak mulai bisa mengangkat kepala, berguling, merangkak, berdiri, dan belajar berjalan.
Dengan demikian, kalau ada keterlambatan, bisa cepat terdeteksi.
Anak yang berjalan jinjit gara-gara kerusakan saraf pusat, harus ditangani secara intensif sejak usia batita, Moms.
Kenapa batita? Sebab, pada usia inilah, umumnya anak mulai belajar berjalan.
Bila terlambat, misalnya baru ditangani kala ia sudah masuk usia prasekolah, akibatnya bisa fatal.
Salah satu dampak yang paling fatal adalah anak bisa cacat seumur hidupnya.
Masalah kerusakan susunan saraf pusat amat beragam penyebabnya. Dapat saja terjadi saat anak di kandungan, waktu proses persalinan, atau sesudah kelahiran.
Untuk menghindari kerusakan ini, ibu hamil harus paham cara mencegahnya, yaitu rajin kontrol dan upayakan bayi lahir sesuai usia kehamilan.
Baca Juga: Mudah Dilakukan! Agar Si Kecil Tak Lagi Jalan Jinjit, Atasi dengan 6 Cara Jitu Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR