Bayi prematur, besar kemungkinannya mengalami kerusakan pada susunan saraf pusatnya.
Begitu juga jika ibu hamil jatuh, mengalami perdarahan, saat persalinan ada hambatan seperti lahirnya susah atau dililit tali pusat.
Selain itu, penyakit kuning yang berat yang diderita anak saat bayi, juga bisa menyebabkan gangguan pada sel-sel otaknya.
Lain halnya, jika jalan jinjit terjadi pada anak hiperaktif.
Tak ada kelainan di otot, sendi, dan sarafnya, jadi, hanya faktor kebiasaan saja.
Si hiperaktif biasanya melakukan aktivas secara terburu-buru sehingga jalannya pun menjadi jinjit terus.
Tapi, kalau disuruh berdiri, tidak akan jinjit. Hanya jalannya yang jinjit.
Dengan kata lain, anak tinggal dilatih untuk berjalan secara benar.
Hal sama harus dilakukan pada anak yang sejak kecil punya kebiasaan berjalan jinjit.
Yang penting, Moms dan Dads sebagai orangtua harus sabar melatih.
Nah, itu dia Moms bahayanya jika anak berjalan jinjit terus menerus. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Anak Sering Berjalan Jinjit? Begini Cara Mengatasinya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR