Orangtua yang ororitatif atau demokratis harapan yang tinggi untuk pencapaian dan kedewasaan, tetapi mereka juga hangat dan responsif.
Mereka menetapkan aturan dan menegakkan batasan dengan berdiskusi terbuka, memberikan bimbingan, dan menggunakan penalaran.
Orangtua dengan gaya pengasuhan ini memungkinkan komunikasi dua arah, menghormati pilihan anak, memberi anak banyak kebebasan dan mendorong kemandirian.
Berdasarkan penelitian Baumrind, anak-anak dengan pola asuh demokratis cenderung memiliki kepribadian yang lebih mandiri, tampil bahagia dan puas, lebih aktif, mengembangkan harga diri yan baik.
Memiliki kesehatan mental yang lebih baik, hingga menunjukan pribadi yang tidak terlalu keras.
Orangtua dengan gaya pengasuhan ini memiliki tingkat kontrol yang tinggi dan tingkat ketanggapan yang rendah.
Mereka hanya mengizinkan komunikasi satu arah melalui aturan dan perintah yang ketat.
Orangtua dengan pola asuh ini menggunakan disiplin yang keras dan sering menggunakan hukuman yang keras.
Seperti hukuman fisik, sebagai cara untuk mendapatkan kontrol perilaku.
Metode pendisiplinan mereka bersifat koersif, yaitu sewenang-wenang dan mendominasi.
Kepribadian anak dengan pola asuh otoriter ini cenderung kurang mandiri, memiliki harga diri yang rendah, lebih banyak amarah, memiliki kompetensi sosial yang lebih buruk, hingga lebih rentan terhadap internalisasi perilaku dan masalah mental.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Pola Asuh Anak dan Pengaruh yang Didapatkan
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR