Jangan salah, si kecil pun seperti kita, ingin dihargai.
2. Beri Kesempatan Bicara
Bila orangtua kerap membuat keputusan untuk anak, lama-lama membuat si kecil merasa tak pernah diberi kesempatan dan tak punya hak bicara.
Akibatnya, kala ia punya kesempatan ngomong saat kita ajak bicara, ia lantas ngomong dengan cara memotong omongan kita karena ia merasa saat itulah yang tepat untuk bicara.
3. Lihat Urgensinya
Bila anak kerap interupsi saat orangtua tengah berbicara dengan orang lain atau menelepon.
Kita harus lihat urgensi dari pertanyaan/omongan anak, apakah perlu dijawab seketika atau masih bisa ditunda.
Jika masih bisa ditunda, semisal minta diambilkan mainan, beri pengertian atau alihkan perhatiannya. Misal, "Kakak tunggu sebentar, ya. Nanti selesai Bunda ngomong akan Bunda ambilkan."
Tepati janji. Usai telepon/mengobrol dengan tamu, segera lakukan pembicaraan dengan anak, "Tadi Kakak minta diambilkan mainan yang mana?"
Dengan begitu, si kecil merasa tetap dapat kesempatan bicara, dan ia pun tak merasa kebutuhannya diabaikan.
Interupsi yang dilakukan kala orangtua tengah ngobrol dengan tamu, disebabkan anak merasa diabaikan oleh si tamu hingga ia pun berusaha cari perhatian.
Baca Juga: Membentuk Pribadi yang Sopan, Tata Krama Dasar Ini Wajib Orangtua Ajarkan pada Anak
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR