Memang, umumnya orang tua beranggapan, anak yang tenang adalah anak baik.
Padahal, justru harus diwaspadai karena bisa saja merupakan sebuah tanda kurang baik dari perkembangan komunikasi anak.
Makanya, jika ia menunjukkan tanda-tanda "cuek".
Apalagi kalau sampai usia 9 bulan komunikasi dengan lingkungannya masih belum baik, harus dicurigai.
Orang tua juga bisa melakukan tes pendengaran anak. Caranya, perdengarkan bunyi-bunyian di dekat anak.
Normalnya, kalau memang fungsi pendengarannya baik, ia akan menoleh mencari sumber suara tersebut.
Tes ini bisa dilakukan sejak bayi berusia 3 bulan.
Kalau ia tak memberi reaksi, jangan-jangan ada gangguan di organ pendengarannya atau malah pada susunan saraf pusatnya.
Bayi dengan kelainan pendengaran, biasanya akan diperiksa lewat tes BERA (Brain-stem Evoke Respond Audiometry), yaitu tes untuk melihat rangsangan otak yang berhubungan dengan saraf pendengaran.
Jika hasil tes oke-oke saja tapi tetap tak memberi respon apa-apa, dokter akan mencari kemungkinan lain.
Misalnya, ada-tidak gangguan komunikasi dan relasi, multiple system development disorder, atau malah kelainan neurologis yang tak kalah beratnya seperti retardasi mental. (Sumber: Tabloid Nakita)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR