Padahal, sejak di kandungan, bayi sudah punya kemampuan mendengar suara.
Namun, kemampuan mengenali suara serta tingkat kemampuan mendengarnya masih belum sebaik anak yang agak lebih besar.
Kalau ia rajin diajak bicara, ia akan semakin mengenal suara itu.
Kalau bayi lebih sering diajak bicara oleh pengasuhnya daripada ibunya, maka suara si pengasuhlah yang akan direspon oleh bayi.
Asal tahu saja, anak yang pada saat lebih besar didiagnosa menderita autisme, biasanya memiliki riwayat gangguan komunikasi saat masih bayi.
Bukan berarti bayi yang punya masalah komunikasi pasti autis.
Karena itulah, sesibuk apa pun orang tua, tetap harus meluangkan waktu untuk bayinya.
Sambil memberi susu, misalnya, ajak si kecil bercanda atau mengobrol.
Cara lain adalah memanfaatkan musik klasik yang dipercaya bisa berdampak positif pada perkembangan pendengaran anak, sekaligus bikin anak relaks.
Ini yang disebut efek Mozart. Tidak sulit, kan?
Terlalu tenang malah bahaya
Baca Juga: Bayi Menangis Terus Jangan Panik Moms! Coba Lakukan Cara Menenangkannya yang Tepat Berikut Ini
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR