Nakita.id - Ini dia materi mata pelajaran Kimia untuk siswa dan siswa kelas 10 SMA.
Kali ini, murid-murid wajib tahu apa saja hukum dasar kimia yang seringkali digunakan. Mengapa hal ini perlu dipelajari?
Tidak hanya untuk mendapatkan nilai yang baik di sekolah, kita juga perlu tahu karena di kehidupan sehari-hari ada berbagai macam perubahan materi.
Misalnya saja seperti lilin yang dibakar dan menghasilkan energi panas.
Lilin yang semakin lama semakin kecil pada dasarnya bukan karena meleleh melainkan berubah menjadi gas.
Perubahan materi ini bisa dijelaskan menggunakan hukum-hukum dasar kimia.
Yuk, ketahui satu per satu hukum-hukum dasar yang digunakan untuk menjelaskan perubahan atau reaksi kimia.
1. Hukum Lavoisier
Teori yang satu ini dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Antoine Laurent Lavoisier.
Lavoisier pada saat itu menganalisis hubungan antara massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Dari yang ditemukan oleh Lavoisier, keduanya memiliki hasil yang sama.
Maka dari itu, hukum ini disebut juga dengan hukum kekekalan massa.
Baca Juga: Mengetahui Ciri dan Jenis Reaksi Kimia, Materi IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Namun, perlu diketahui, perubahan materi dalam hukum yang satu ini berlaku untuk yang berlangsung dengan sistem terbuka.
Sehingga bila hasil reaksi ada yang meninggalkan sistem atau sesuatu zat dari lingkungan diikat, maka massa zat sebelum dan sesudah reaksi menjadi tidak sama.
Dari percobaan yang dilakukan Lavoisier terhadap merkuri cair dan oksigem hingga terbentuk merkuri oksida yang berwarna merah, diambil kesimpulan bahwa hukum kekekalan massa, yaitu:
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap"
2. Hukum Proust
Ilmuwan Joseph Louis Proust mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.
Seperti yang kita ketahui, air terbentuk oleh dua unsur, yaitu hidrogen dan oksigen.
Dalam penelitian Proust, ia menemukan bahwa bahwa setiap satu gas hidrogen bereaksi dengan delapan gas oksigen, menghasilkan sembilan gas air.
Hasilnya, berapapun banyaknya air yang terbentuk, perbandingannya tetap.
3. Hukum Dalton
John Dalton, ilmuwan dari Inggris, melakukan penelitian dengan membandingkan massa unsur-unsur pada beberapa senyawa.
kimBaca Juga: Materi Kimia SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka: Cara Merumuskan Persamaan Reaksi Kimia yang Setara Beserta Contohnya
Dalton menyelidiki perbandingan unsur tersebut pada setiap senyawa dan mendaoatkan suatu pola teratur.
Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum perbandingan berganda, yaitu:
"Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana"
4. Hukum Gay Lussac
Ilmuwan Joseph Gay Lussac mencoba melakukan analisis terhadap gas yang bereaksi.
Ia mengamati apakah ada perubahan volume gas yang terjadi pada pembentukan uap air.
Menurutnya, dua volume gas hidrogen bereaksi dengan satu volume gas oksigen membentuk dua volume uap air.
Setelah melakukan percobaan, Gay Lussac melihat adanya perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksinya.
Keduanya dijelaskan dalam bilangan bulat.
Hukum Gay Lussac juga disebut sebagai hukum perbandingan volume, berikut penjelasannya:
"Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gass yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat"
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR