Nakita.id - Para orangtua wajib paham! berikut ciri-ciri pola asuh anak yang salah.
Membicarakan pola asuh anak memang merupakan suatu hal yang cukup kompleks.
Bagaimana tidak? karena setiap orangtua tentu saja memiliki gaya pola asuh yang berbeda-beda.
Setiap orangtua tentu saja menilai pola asuh yang sudah diterapkan kepada anaknya adalah yang terbaik.
Padahal yang terbaik menurut orangtua, belum tentu benar-benar baik untuk anak Moms.
Bahkan antara suami, istri saja terkadang memiliki pola asuh yang berbeda terhadap anaknya.
Idealnya, ketika sudah memilih pola asuh untuk anak, Moms dan Dads harus sepakat.
Jangan sampai pola asuh yang terapkan justru berbeda-beda.
Karena hal tersebut akan membuat anak semakin bingung terkait pola asuh mana yang ia harus ikuti.
Oleh sebab itu, para orangtua setidaknya harus melakukan diskusi ketika menentukan pola asuh untuk anak.
Ketika sudah mendapat kesepakatan bersama terkait pola asuh mana yang akan diterapkan maka langkah selanjutnya adalah konsisten.
Baca Juga: Jenis-jenis Pola Asuh yang Bisa Diterapkan pada Anak yang Baik untuk Perkembangan Si Kecil
Ada banyak jenis pola asuh anak yang bisa para orangtua terapkan.
Diantaranya, pola asuh permisif, otoriter, dan pola asuh tidak terlibat.
Semua jenis pola asuh tentu saja memiliki keuntungan, dan dampak buruknya masing-masing terhadap emosional anak.
Sebagai orangtua, harus cermat memilih jenis pola asuh.
Sesuaikan juga dengan karakter anak ketika memilih jenis pola asuh.
Jangan sampai anak menjadi sangat tertekan dan justru kurang bahagia dengan pola asuh yang Moms, dan Dads terapkan.
Karena ketika anak merasa tertekan, ia bukan justru disiplin tapi bisa saja di masa mendatang anak menjadi pembangkang.
Tugas utama orangtua memang mencari nafkah dan melindungi anak-anaknya.
Tapi ternyata kedua hal tersebut tidak cukup untuk anak Moms.
Melansir dari Kompas, menurut seorang pakar bernama Dr. Justin Choulson, anak-anak membutuhkan lebih dari mainan terkini, sekolah terbaik, makanan bernutrisi, yakni perhatian yang menyeluruh dari orangtuanya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pola Asuh Demokratis Beserta Dampak Bagi Perkembangan Anak
"Jangan berpikir Anda telah menyekolahkan di tempat yang berkualitas dan menyiapkan makanan sehat berarti tugas Anda sudah cukup. Anak merupakan manusia kecil yang sama seperti manusia dewasa, membutuhkan komunikasi dua arah dan hubungan emosional seimbang,” jelas Dr Choulson.
Selain kurangnya perhatian, pola asuh yang salah dan kerap dilakukan para orangtua adalah memberikan pujian yang berlebihan kepada anak.
Memberikan apresiasi berupa pujian kepada anak terkait apa pencapaiannya memang merupakan kewajiban.
Tapi ada baiknya, pujian yang diberikan tidak terlalu berlebihan Moms.
Karena pujian yang terlalu berlebihan bisa membuat anak menjadi besar kepala dan selalu merasa lebih dibandingkan orang lain.
Dr. Choulson mengatakan, orangtua lebih baik fokus menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan bermanfaat.
Dibandingkan terus-terusan memuji anak dan membuatnya menjadi sombong.
Karena ketika anak sombong, nantinya anak akan sulit diterima oleh lingkungannya.
Maka dari itu, pandai-pandai lah memilih pola asuh yang baik untuk anak.
Itu dia sederet ciri-ciri pola asuh yang salah dan wajib Moms pahami.
Semoga ke depannya, para orangtua tidak lagi melakukan hal serupa ya.
Baca Juga: Pola Asuh Orangtua Terhadap Anak yang Berpengaruh pada Kepribadian Anak
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR