Nakita.id – Inilah manfaat disiplin untuk anak prasekolah yang perlu diketahui orangtua.
Mengajarkan disiplin pada anak dapat dilakukan sejak dini.
Hal ini sangat penting dilakukan, karena bisa mendukung tumbuh kembang anak.
Penanaman disiplin di usia prasekolah merupakan kelanjutan dan pengembangan dari usia sebelumnya, ke arah yang lebih luas seiring dengan kemampuan anak yang meningkat.
Menanamkan disiplin bagi si prasekolah juga sangat berguna bagi orangtua. Orangtua juga akan merasakan hidup yang lebih mudah karena si kecil sudah terbiasa untuk mudah diatur.
Akibatnya, kita tak perlu berlama-lama menunggu atau membujuk anak melakukan sesuatu dan kita pun jadi lebih jarang marah. Sudah pasti kalau kita lebih jarang marah, kehidupan emosional kita jadi lebih sehat.
Manfaat Disiplin untuk Anak Prasekolah
1. Teratur
Arahan disiplin yang baik akan membuat hari-hari anak menjadi teratur.
Kapan dia harus bangun pagi, kapan harus sarapan, kapan berangkat ke "sekolah," kapan harus tidur siang, kapan waktunya bermain, dan sebagainya.
Semua dapat dilakukannya dengan baik tanpa ada paksaan maupun tekanan.
Namun bila tak ada disiplin, otomatis keseharian anak jadi tidak teratur.
Mungkin saja dia telat bangun tidur sehingga aktivitasnya pun jadi sering kacau, tidak dapat masuk "sekolah", misal.
Di sore hari, karena terlalu lama bermain membuatnya malas untuk mandi. Tentu hal ini sangat merugikan anak.
Manfaat lain keteraturan adalah anak jadi merasa aman dalam hidupnya karena adanya rutinitas yang pasti, dan ini jadi salah satu modal buat membangun rasa percaya dirinya kelak lo.
2. Terbiasa
Si prasekolah jadi terbiasa melakukan sesuatu dengan baik.
Hal ini akan berpengaruh terhadap kebiasaannya hingga kelak dia dewasa.
Pasalnya, usia ini adalah dasar dari pembentukan sifat dan sikap anak dalam berperilaku. Bila saat ini perilakunya baik, umumnya kelak pun akan baik.
Berbeda dengan anak yang tumbuh tanpa disiplin yang baik, kelak dia akan tumbuh sebagai pribadi yang tak baik.
Mungkin saja dia menjadi anak yang tak jujur, tak santun, tak tepat waktu, dan sebagainya. Hal ini bisa saja terjadi mengingat dia tak punya dasar yang baik dalam berperilaku.
3. Berani
Penerapan disiplin juga dapat membuat si prasekolah berani dalam menentukan sikap. Misal, anak diminta untuk tidur sendiri.
Nah, kebiasaan mendisiplinkan anak untuk tidur sendiri di kamar akan membuatnya tidak takut tidur sendirian.
Namun bila pembiasaan disiplin ini tak dilakukan, jangankan diminta tidur sendiri, masuk ke kamarnya saja anak tidak mau.
Ketakutan semacam ini akan membuat anak menjadi kurang kreatif karena dia tak bisa melakukan sesuatu dengan baik.
Maka, berikanlah arahan yang baik demi terciptanya keberanian si prasekolah.
4. Punya Inisiatif Baik
Sering, kan anak mengkritik kekeliruan yang kita lakukan?
Umpama, ketika kita telat memintanya untuk tidur karena keasyikan menonton televisi, anak malah yang mengingatkan, "Ma, sekarang kan waktunya tidur, kita ke kamar yuk!"
Sebaliknya, bila tidak ada arahan disiplin sering kali inisiatif sama sekali tak dimiliki anak.
Anak akan terus saja bermain hingga larut malam meskipun jadwal tidurnya sudah lewat. Atau anak akan membiarkan begitu saja mainannya tanpa ada inisiatif untuk membereskannya.
Dia pikir, ada orangtuanya yang setiap saat bersedia menyimpan mainan-mainannya dengan baik.
Baca Juga: Pentingnya Dads Berperan Sama Mengajarkan Anak Disiplin, Begini Triknya
5. Santun
Kita bisa membuat si prasekolah untuk berkata dan berbuat dengan santun lewat penerapan disiplin.
Di usia ini, anak sudah mampu berbicara lancar, sehingga dengan arahan dan modeling yang baik, ucapan yang keluar akan santun terdengar. Begitu juga dengan perilakunya yang dapat terbentuk dengan baik.
Sebaliknya bila kita tidak mengacuhkan kata-kata kotor yang keluar dari mulut anak, meskipun dia hanya sekadar meniru, bukan mustahil akan membuatnya tak memahami mana kata yang boleh diucapkan dan mana yang tidak.
Kebiasaan ini dapat membuat si prasekolah tercitrakan negatif di mata orang lain.
6. Jujur
Sifat jujur atau tidak berbohong dapat muncul lewat penerapan disiplin. Kita bisa memunculkannya melalui dongeng-dongeng edukatif seperti dongeng si Kancil.
Dengan kesadaran untuk bersikat jujur, maka dia akan berusaha untuk jujur dalam kesehariannya.
Berbeda bila disiplin untuk jujur tak diajarkan, mungkin anak malah suka berbohong.
Apalagi bila dia kerap melihat orangtuanya sering tidak menepati janji, anak pun akan beranggapan kalau berbohong adalah hal yang sangat lumrah dilakukan.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR