Kehadiran virus covid varian XBB menimbulkan kepaswadaan sekaligus keingin tahuhan.
Terutama, mengenai efek yang dapat ditumbulkan ketika terinfeksi virus baru ini.
Kendati tergolong virus yang cepat menular, tetapi Covid-19 Omicron XBB tidak lebih berbahaya dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.
"Karakteristik varian XBB itu tingkat keparahannya tidak seberat dari varian sebelumnya. Angka kematian maupun hospitality tidak tinggi," jelas Syahril, dikutip dari Kompas.com Jumat (4/11/2022).
Namun tetap saja, masyarakat dihimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan supaya benar-benar terlindungi dari infeksi virus ini covid varian XBB ini.
Terlebih lagi, apabila mengingat Covid-19 varian apa pun bisa menimbulkan gejala berat sampai kematian, terutama bagi kelompok berisiko.
Adapun kelompok berisiko tersebut di antaranya orang yang memiliki komorbid (penyakit penyerta, bawaan, kronis), orang yang belum pernah tertular Covid-19, orang yang belum diberi vaksin Covid-19 dan booster.
Kementerian Kesehatan Singapura juga menyatakan, belum ada bukti ilmiah yang menunjukan Omicron XBB lebih berbahaya dibandingkan varian sebelumnya.
“Data lokal kami menunjukkan, kasus XBB diperkirakan memiliki risiko rawat inap 30 persen lebih rendah dibandingkan Omicron varian BA.5.
Selain itu, tidak ada peningkatkan kematian selama XBB merebak,” jelas keterangan di laman resmi otoritas kesehatan setempat.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR