Nakita.id - Apa penyebab ketuban pecah dan akibatnya? Simak selengkapnya di sini.
Ketuban pecah dini atau Premature Rupture of Membranes (PROM) adalah kondisi di mana membran kantung ketuban pecah sebelum terjadinya proses melahirkan.
Kondisi tersebut membuat ketuban terbuka dan menyebabkan cairan ketuban menyembur keluar atau bocor secara perlahan.
Ketuban pecah dini biasanya terjadi sebelum usia kehamilan Moms mencapai 37 minggu. Sayangnya, hingga kini penyebab ketuban pecah dini belum diketahui.
Namun, mengutip dari Pregnancy, ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicunya, yaitu:
Pecahnya selaput atau ketuban pecah dini dikarenakan oleh kondisi mulut rahim yang lemah.
Nah, lemahnya membran menyebabkan adanya infeksi pada rahim atau Miss V.
Selama masa kehamilan hindarilah mengonsumsi makanan yang dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim. Seperti minuman beralkohol serta makanan yang mengandung zat fermentasi.
Akan tetapi, Moms disarankan untuk banyak mengonsumsi vitamin C.
Karena, kekurangan vitamin C saat hamil dapat menyebabkan Moms mengalami ketuban pecah dini.
Saat menjalani masa kehamilan, Moms memang disarankan untuk menghindari rokok.
Baca Juga: Perlu Dihindari oleh Bumil, Ini Dia Deretan Makanan yang Bisa Picu Air Ketuban Pecah
Karena kandungan dalam rokok dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan Moms, salah satunya ketuban pecah dini.
Jika pada kehamilan sebelumnya Moms pernah mengalami ketuban pecah dini. Maka, pada kehamilan selanjutnya Moms berisiko dapat mengalami hal itu lagi.
Karena itulah, pentingnya melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kehamilan Moms.
Saat hamil, Moms memang dianjurkan untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan mengurangi aktivitas yang biasa Moms jalani.
Kelelahan saat hamil dapat membuat Moms mengalami perdarahan.
Perdarahan yang terus-menerus terjadi pada trimester kedua dan ketiga berisiko menyebabkan Moms mengalami ketuban pecah dini.
Akibat ketuban pecah dapat menimbulkan dampak buruk bagi Moms dan juga bayi, berikut diantaranya:
Perdarahan yang terjadi saat trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan ketuban pecah dini.
Kondisi tersebut berisiko menyebabkan Moms mengalami keguguran.
Saat Moms mengalami ketuban pecah dini, dokter biasanya akan melakukan persalinan untuk mencegah kondisi yang semakin serius dan dapat mengancam keselamatan Moms serta bayi.
Namun, karena usia kehamilan yang kurang membuat bayi lahir prematur.
Baca Juga: Penanganan Pertama Ketika Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mulas
Tali pusat berfungsi untuk menghubungkan Moms dengan janin.
Tali pusat tampak seperti seutas tali yang melayang dalam air ketuban.
Saat ketuban pecah dini, dapat berisiko menyebabkan bayi terlilit tali pusat.
Selaput ketuban berfungsi untuk menjaga janin dari infeksi bakteri dan kuman yang datang dari luar.
Jika air ketuban pecah dini dan air ketuban habis sebelum Moms mendapatkan pertolongan, maka akan terjadi hubungan antara janin dan dunia luar yang dapat menyebabkan janin rentan mengalami infeksi dan kuman dari luar.
Akan tetapi, sebelum ketuban pecah dini biasanya akan ditandai dengan kontraksi.
Selain itu, gejala yang paling mudah terlihat adalah keluar cairan dari Miss V, bisa mengalir secara perlahan atau menyembur keluar.
Sayangnya, banyak Moms yang menganggap bahwa cairan yang keluar tersebut adalah urin.
Padahal, jika segera mendapatkan penanganan dengan tepat, ketuban pecah dini dapat dihindari.
Saat Moms mengalami ketuban pecah dini, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan bagaimana kondisi Moms dan bayi.
Oleh karena itu, penting Moms menjaga kesehatan selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol serta melakukan olahraga ringan secara rutin setiap harinya.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ciri-ciri Air Ketuban Pecah Bisa Dilihat Bila Bumil Merasakan 5 Kondisi Ini
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR