Air ketuban juga berwarna jernih dengan sedikit lendir. Pada beberapa wanita, kemungkinan ditemukan sedikit garis-garis darah.
Tanda berikutnya yang kerap dirasakan banyak ibu hamil adalah adanya ledakan dari dalam, Moms.
Meski tak terasa menyakitkan, tanda air ketuban pecah satu ini bisa berlanjut dengan munculnya kontraksi dengan frekuensi dan intensitas berlebih.
Proses pecahnya air ketuban bisa saja terasa seperti inkontinensia urine atau kondisi saat seseorang sulit menahan buang air kecil hingga mengompol.
Bumil yang belum menyadari bahwa air ketubannya pecah kemungkinan berpikir bahwa ia ingin buru-buru ke toilet namun sebelum sampai di kloset, air sudah mengalir dengan deras.
Perlu diingat, cairan urine dan air ketuban memiliki perbedaan yang terlihat nyata. Seperti dipaparkan pada poin ketiga, ketuban tidak berbau dan cenderung jernih.
Sementara, urine bewarna kekuningan dan berbau seperti anomia.
Jika Moms masih tidak tahu apakah itu cairan ketuban atau air seni, cobalah duduk selama beberapa menit lalu berdiri. Apabila masih ada cairan yang keluar, kemungkinan itu merupakan air ketuban yang telah pecah.
Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair. Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.
Kalau sudah ada beberapa tanda ketuban pecah seperti di atas, jangan panik.
Berikut hal-hal yang bisa Moms lakukan saat tanda air ketuban pecah mulai terjadi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR