Nakita.id - Saat hamil, setiap perempuan pasti mengalami banyak perubahan.
Mulai dari perubahan bentuk tubuh bahkan sampai perubahan sikap dan perilaku.
Meski sepele, hal ini kerap diabaikan begitu saja.
Perlu diketahui bahwa selama hamil,
banyak perilaku calon ibu yang berubah secara drastis.
Tapi bukan lantaran bawaan bayi.
Kehamilan memang unik karena dapat mengubah perilaku Moms secara drastis.
Dari yang dulunya gila kerja berubah jadi si super malas.
Yang berpenampilan rapi mendadak jadi cuek.
Atau tanpa sebab, bisa tiba-tiba menjadi sebal setengah mati pada suami tercinta.
Mengapa demikian?
Baca Juga: Ada lo, Perubahan Moms Saat Hamil Yang Bikin
Secara garis besar, ada 2 faktor penyebabnya, yakni:
Kehamilan sangat dipengaruhi oleh berbagai perubahan hormon.
Perubahan hormonal inilah yang dapat mempengaruhi perubahan emosional Moms kendati dampak perubahan emosinya tak sama pada setiap individu.
Salah satu yang mempengaruhinya adalah sifat atau pembawaan seseorang.
Bukankah ada individu yang periang alias ekstrover sementara ada juga yang pendiam atau introvert?
Nah, sepanjang 9 bulan masa kehamilan, sifat tersebut sedikit banyak akan berpengaruh.
Sewaktu hamil muda dan mengalami mual-mual, contohnya, ibu yang introver akan memendam unek-uneknya sendirian.
Tak heran mereka yang berpembawaan introver inilah yang biasanya mendapat gangguan perilaku.
Kendati begitu bukan berarti si periang tak berpeluang mengalami gangguan perilaku.
Tetap bisa, hanya prosesnya saja berbeda.
Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Sikap Pasangan Berubah Setelah Memiliki Si Kecil
Misalnya, ketika ada gangguan mual sedikit saja, Moms hamil tipe ekstrover akan langsung mengeluarkannya.
Orang seperti ini pada trimester pertama biasanya masih bisa menerima gangguan-gangguan akibat perubahan hormon.
Namun ketika menginjak trimester ketiga, karena kurangnya wawasan, biasanya timbul pikiran macam-macam.
Itu semua akan berdampak pada perubahan psikologis dan emosi Moms.
Dapat dilihat dari 3 hal, yakni kesiapan menikah dan hamil, serta kematangan kepribadian Moms.
Umumnya pertimbangan orang menikah saat ini adalah aspek fisik, pendidikan, serta kondisi finansial.
Alhasil, aspek psikologis kerap terabaikan.
Padahal, walau tak tampak, faktor psikologis memegang peranan penting dalam perjalanan perkawinan.
Istri yang semasa kecil sering diabaikan orang tuanya, cenderung akan selalu menuntut perhatian suami.
Kondisi ini bisa diperparah bila baru beberapa bulan menikah, Moms langsung hamil.
Sementara mereka belum saling menyesuaikan diri, bahkan belum sempat mengenal kepribadian, pola pikir atau kebiasaan-kebiasaan jelek pasangannya.
Padahal, ketika hamil, perempuan jadi lebih sensitif.
Ketika tahu suami tidur mengorok, misalnya, ia jadi luar biasa sebal.
Bila seorang perempuan belum siap hamil, ia pun tak akan siap menerima perubahan tubuhnya.
Semisal, "Kok, aku jadi gendut dan jelek begini, sih. Padahal, dulu, kan, langsing dan menarik."
Setidaknya hal tersebut menimbulkan konflik dalam dirinya yang kemudian mengubah perilakunya.
Bagi sebagian perempuan, kehamilan sering dianggap sebagai risiko.
Terutama para ibu yang semula aktif atau berkarier cemerlang yang kemudian dibebani pikiran, "Aduh, kalau aku hamil gimana, ya? Berarti aku enggak bisa kerja, dong?"
c. Kematangan kepribadian
Ibu hamil yang tak terlatih menghadapi tantangan, baik dari luar maupun diri sendiri, biasanya lebih sering mengalami gangguan perilaku.
Namun bila yang bersangkutan sudah memiliki kepribadian yang matang, umumnya lebih siap menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Suara Mengalami Perubahan Saat Hamil, Ternyata Ini Penjelasannya Moms!
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR