Nakita.id - Penting untuk Moms mengenal kondisi air ketuban pecah selama kehamilan.
Mengenal kondisi air ketuban pecah bisa berupa kapan waktu terjadi, bagaimana rasanya, hingga apa tindakan yang harus dilakukan.
Bisa mengenali kondisi air ketuban pecah sedari dini membuat Moms jadi tidak salah langkah dalam melakukan tindakan.
Melansir Mayo Clinic, berikut penjelasan mengenai ketuban pecah.
Kantung ketuban berisi cairan yang mengelilingi bayi dalam kandungan.
Biasanya, menjelang atau selama persalinan ketuban akan pecah.
Ketuban bisa pecah ketika kepala bayi masuk ke jalan lahir.
Hal itu menyebabkan gesekan sehingga membran ketuban alami robekan.
Bila ketuban pecah terjadi sebelum persalinan dimulai, disebut sebagai ketuban pecah dini.
Moms yang alami ketuban pecah mungkin merasakan sensasi basah di vagina atau perineum.
Banyak yang masih bingung mengenai perbedaan ketuban pecah dengan air kencing.
Baca Juga: Tindakan Awal Penanganan Ketuban Pecah, Jangan Panik!
Sebab, keduanya hampir mirip. Melansir Parents, berikut tanda utama ketuban pecah serta perbedaannya dengan urin:
Kebocoran tidak bisa dikendalikan
Saat ketuban pecah, ciri utama yang bisa dikenali adalah Moms tidak bisa mengendalikan kebocoran.
Ketuban pecah bisa berupa semburan cairan ketuban atau mungkin hanya tetesan yang lambat. Sedangkan urin Moms masih bisa menahannya.
Untuk memastikan itu cairan ketuban atau urin, Moms bisa melakukan hal kecil berikut.
Duduklah selama beberapa menit, lalu berdiri kembali. Bila masih ada cairan yang keluar, maka itu jadi tanda ketuban pecah.
Cairan bening tidak berbau
Cairan ketuban memiliki ciri khas berwarna bening dan tidak berbau.
Ada juga yang mendapati cairan ketuban berwarna merah bening atau sedikit diwarnai dengan garis-garis darah. Sedangkan, urin memiliki aroma yang kurang sedap.
Merasakan letupan atau tekanan
Beberapa ibu hamil merasakan adanya tekanan ketika ketuban pecah.
Baca Juga: Ciri-ciri Air Ketuban Pecah yang Biasa Dirasakan oleh Ibu Hamil
Sedangkan sebagian lainnya sampai mendengar suara letupan diikuti keluarnya cairan ketuban.
Bila ketuban pecah pada usia kehamilan cukup bulan, maka persalinan biasanya segera menyusul.
Normalnya, persalinan berlangsung kurang dari 24 jam setelah ketuban pecah.
Bila Moms tidak segera mengalami kontraksi setelah ketuban pecah lebih dari 24 jam, maka dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya akan merekomendasikan induksi.
- Riwayat ketuban pecah dini sebelum persalinan pada kehamilan sebelumnya
- Adanya peradangan pada selaput janin
- Pendarahan vagina selama trimester kedua dan ketiga
- Merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilan
- Alami gizi buruk
- Serviks memiliki ukuran yang pendek
Itulah dia Moms penjelasan mengenai ketuban pecah dini.
Baca Juga: Cara Mengatasi Ketuban Pecah Dini yang Tepat, Ini Penjelasannya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR