Peningkatan suhu dapat memengaruhi populasi organisme laut dan bahkan dapat pula menyebabkan kepunahan.
Selain itu pula, peningkatan suhu berpengaruh pada penyebaran spesies dan juga penyakit laut serta dapat meningkatkan jumlah bakteri dan mengurangi kadar oksigen pada wilayah tersebut.
Hal ini mengakibatkan organisme lainnya bermigrasi ke tempat lainnya dan bisa berujung pada kematian.
Contoh biota laut yang terdampak adalah karang yang pemutihan (bleaching), sehingga karang sulit tumbuh dan rentan penyakit sehingga terjadi kematian masal.
Juga pada beberapa spesies seperti udang Krill. Udang ini memiliki siklus hidup dan proses reproduksi yang dipengaruhi oleh suhu.
Jika suhu perairan hangat maka anakan penyu dominan betina, sedangkan jika perairan dingin maka anakan penyu dominan jantan.
Peristiwa berkurangnya salju abadi dari Pegunungan Jaya Wijaya ini menjadi salah satu gejala bahwa peningkatan suhu global benar-benar terjadi, sebab gletser tropis sangat rentan atau sensitif terhadap perubahan suhu.
Pegunungan Jaya Wijaya, Papua merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang diseliputi salju.
Kini, hamparan es tersebut semakin berkurang. Pada tahun 1850, gletser memiliki luasan 19,3 km2. Pada tahun 2018, luasan gletser tersebut hanya tersisa 0,5 km2.
Peristiwa mencairnya es gletser Pegunungan Jaya Wijaya ini akan berdampak pada kuantitas dan kualitas air pada daerah tersebut.
Seperti perubahan debit air, suhu air, dan lain-lain. Perubahan kuantitas dan kualitas air tersebut dapat mengganggu ekosistem air tawar.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR