6. Diare
“Gejala yang ditimbulkan dari COVID-19 sub varian XBB ini mirip dengan gejala COVID-19 pada umumnya, mulai dari demam, batuk, kelelahan, nyeri otot, anosmia hingga diare.” tuturnya.
Gejala lain yang mungkin muncul adalah kelelahan ekstrem, sesak napas, kehilangan bau dan rasa.
Munculnya varian baru COVID-19 merupakan sifat alamiah dari sebuah virus untuk terus bermutasi untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, Prof Wiku memberikan langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat adanya kenaikan kasus atau munculnya sub varian baru ditambah aktivitas kegiatan sosial ekonomi masyarakat.
Seperti pernikahan, kegiatan sosial, festival musik, maupun tempat perbelanjaan yang mulai kembali normal.
Pertama, pastikan kondisi prima saat menghadiri kegiatan massal, apabila merasa sakit atau tidak enak badan segera istirahat di rumah.
Kedua, terapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin saat berada di kerumunan dengan tetap memakai masker dengan benar, dan rajin menggunakan hand sanitizer.
Ketiga, biasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat serta lengkapi vaksinasi dosis ketiga.
“Adanya tren kenaikan kasus dan munculnya variant/sub variant baru hendaknya dapat menjadi pengingat bahwa COVID-19 masih ada dan kita masih tetap harus menjaga diri kita dengan protokol kesehatan.
“Berkegiatan menjadi aman dan nyaman apabila kita dapat saling menjaga, sehingga potensi penularan menjadi berkurang dan jumlah kasus COVID-19 dapat kembali ditekan.” tutup Prof Wiku.
Baca Juga: Jangan Tunggu Sampai Kena, Berikut Antisipasi Penyebaran Covid Varian XBB
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR