Nakita.id – Kemunculan covid varian XBB di Indonesia menjadi perhatian bagi semua orang.
Masyarakat diimbau supaya dapat melindungi diri supaya tidak tertular covid varian XBB.
Terlebih lagi, covid varian XBB memiliki penularan yang lebih cepat dibandingkan dengan varian yang lainnya.
Varian XBB merupakan subvarian Omicron gabungan dari BA.2.10.1 dan BA.
Meski lebih cepat menular, namun gejala yang ditimbulkan dari varian ini tidak seberbahaya varian omicron sebelumnya.
Gejala covid varian XBB dapat terbilangan ringan bahkan dianggap seperti flu biasa.
Namun, gejalanya dapat memburuk apabila menginfeksi pada kelompok berisiko yang memiliki penyakit bawaan atau kormobid.
Varian XBB dapat dialami oleh siapa saja, namun terdapat beberapa kelompok yang paling rentan.
Pertama, varian ini lebih banyak menyerang pada orang yang sama sekali belum pernah terinfeksi.
Kedua, orang lanjut usia atau lansia yang berusia di atas 70 tahun.
Hal ini karena lansia memiliki imunitas yang relatif rendah dan sering memiliki penyakit bawaan (komorbid).
Gejala umum covid varian XBB tidak jauh berbeda dengan gejala-gejala varian yang telah ada sebelumnya.
Namun, semua orang tetap perlu tahu apa saja gejala yang dapat ditimbulkan jika tertular virus varian baru ini.
Supaya dapat dijadikan sebagai petunjuk, berikut ini adalah beberapa gejala umum covid varian XBB yang perlu dikenali.
1. Demam
2. Batuk
3. Kelelahan
4. Nyeri Otot
5. Anosmia
6. Diare
Gejala lain yang mungkin muncul adalah kelelahan ekstrem, sesak napas, kehilangan bau dan rasa.
Bagi mereka yang memiliki komorbid seperti diabetes dan lainnya gejala yang muncul mungkin terasa lebih parah.
Baca Juga: Kunci Aman Beraktivitas Terhindar dari Covid Varian XBB, Catat!
Kasus covid varian XBB sudah banyak dilaporkan setidaknya pada 37 negara termasuk Indonesia.
Adapun negara yang memiliki kasus yang paling tinggi adalah Singapura, India, dan Australia.
Di Indonesia sendiri, pada 28 Oktober 2022 sudah teridentifikasi 12 kasus dari sub varian tersebut yang masuk ke Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kasus subvarian baru Omicron, XBB, paling banyak ditemukan di Kota Batam.
Menurut Budi Gunadi, varian itu lebih cepat menyebar di Kota Batam lantaran dekat dengan Singapura yang mengalami lonjakan kenaikan kasus.
“XBB paling banyak di Batam karena dekat dari Singapura,” kata Budi Gunadi Jumat (11/11/2022) dikutip dari Kompas.com.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Tjetjep Yudiana menerangkan, fakta tersebut berhubungan dengan mulai dibukanya perbatasan antara Batam dan Singapura beberapa waktu lalu.
Untuk menekan angka penyebaran varian baru ini, pihaknya merekomendasikan pengetatan sesuai instruksi Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan adalah percepatan vaksinasi booster.
Serta, seluruh Dinkes di Kabupaten/Kota melaksanakan testing dan tracing terhdap kontak erat agar bisa ditangani secepat mungkin.
“Kami juga perlu mengaktifkan kembali posko PPKM di tingkat kelurahan dan desa. Jangan sampai nanti semakin meningkat dan kita terpaksa lagi menerapkan PPKM hingga level 2 atau 3,” pungkas Tjetjep.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR