Setidaknya, merasa tak enak hati atau malah malu pada istri bila harus mondar-mandir ke kamar mandi, hingga sama sekali tak bisa menikmati hubungan. Belum lagi hambatan fisik berupa munculnya perasaan ngilu saat ejakulasi.
Secara tak langsung, gangguan prostat memang potensial menurunkan libido. Hingga, mau tak mau berdampak pula pada sulitnya terjadi kehamilan. Yang jelas, disfungsi seksual dapat terjadi akibat gangguan prostat.
Gangguan kelenjar prostat dibedakan menjadi tiga. Yakni infeksi prostat yang biasanya terjadi pada usia dewasa muda antara 20 hingga 40 tahunan, pembesaran (hipertrofi) prostat jinak yang terjadi di usia 50 tahun atau lebih, serta kanker prostat yang biasanya muncul di usia 60 tahun ke atas.
Jadi, makin bertambah usia seseorang, makin beragam dan kian tinggi pula peluangnya mengalami gangguan prostat.
Kendati bisa saja gangguan ini muncul di usia muda. Namun gangguan-gangguan ini tidak saling berhubungan satu sama lain.
Jadi, seseorang yang mengalami infeksi prostat belum tentu akan berlanjut menjadi pembesaran prostat, bahkan keganasan/kanker.
Biasanya, ketiga jenis gangguan prostat ini menunjukkan gejala yang nyaris sama, yakni kencing terganggu.
Seperti pancaran kencing yang melemah, padahal biasanya muncrat jauh, tak lancar, dan tak bisa terlampiaskan habis karena sebentar-sebentar terhenti dan serasa masih bersisa. Penderita pun merasa terganggu karena bolak-balik ingin BAK.
Perlu dicatat, tak seperti pada infeksi umumnya, infeksi prostat jarang menimbulkan keluhan demam. Sementara pada hipertrofi prostat, gejala lainnya adalah rasa nyeri saat berkemih dan ngompol di malam hari.
Makin besar hipertrofinya, makin berat pula gejala yang dirasakan. Hal ini terjadi akibat uretra (saluran kencing) makin terjepit oleh prostat yang membesar sehingga urin yang terhambat keluar makin banyak dan mengumpul di kandung kemih.
Pada akhirnya hal ini dapat memicu terjadinya infeksi dari saluran maupun kandung kemih, terbentuknya batu, hingga infeksi pada ginjal.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR