Nakita.id - Inilah gejala Covid varian XBB yang harus diketahui.
Pasalnya, ada beberapa perbedaan antara gejala Covid varian XBB pada ibu hamil, bayi, anak, dan orang dewasa.
Mengutip dari Hopkins Medicine, bayi hingga orang dewasa bisa terinfeksi Covid varian XBB.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sebagian besar bayi baru lahir yang dites positif virus corona memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali.
Mereka bisa sembuh, tapi kasus serius juga telah terjadi.
Jadi, wanita hamil harus mengambil tindakan pencegahan secara ekstra.
Termasuk, vaksinasi Covid-19.
Selain ibu hamil dan anak, Dads dan anak di atas 6 tahun, hingga remaja juga bisa terinfeksi Covid varian XBB.
Berikut ini gejala Covid-19 XBB untuk anak-anak dan orang dewasa secara umum:
- Batuk
- Demam atau kedinginan
Baca Juga: Jangan Sampai Lengah, Ini Gejala Umum Covid Varian XBB yang Perlu Diwaspadai
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan rasa atau bau baru
- Diare
- Sakit kepala
- Kelelahan baru
- Mual atau muntah Hidung tersumbat atau pilek.
Demam dan batuk adalah gejala umum Covid-19 pada orang dewasa dan anak-anak.
Sementara itu, sesak napas lebih mungkin terlihat pada orang dewasa.
Anak-anak dapat menderita pneumonia, dengan atau tanpa gejala yang jelas.
Mereka juga bisa mengalami sakit tenggorokan, kelelahan berlebihan dan diare.
Orangtua harus segera minta bantuan medis jika anak:
- Kesulitan bernapas atau mengatur napasnya
- Ketidakmampuan untuk menahan cairan apa pun
- Kebingungan baru atau ketidakmampuan untuk bangun
- Bibir kebiruan
Studi CDC menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin berisiko lebih tinggi untuk kasus serius Covid varian XBB, yang memerlukan perawatan medis di rumah sakit, yaitu:
- Mereka yang berusia di bawah 2 tahun
- Anak-anak kulit hitam dan Latin, yang dapat terpengaruh oleh kesenjangan kesehatan, membuat mereka sangat rentan terhadap komplikasi Covid-19 yang parah
- Anak yang lahir prematur
- Mereka yang hidup dengan obesitas atau penyakit paru-paru kronis
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR