Selain itu, masakan yang dihidangkan harus mengandung zat gizi yang diperlukan, baik dalam kwalitas maupun kwantitasnya. Kebutuhan gizi disesuaikan dengan kebutuhan menurut kelompok umur.
Tentunya, bahan makanan yang dipilih harus disesuaikan kemampuan daya beli keluarga, dengan tetap memperhatikan keseimbangan komposisi gizinya.
Kemudian, menu yang disajikan harus bervariasi untuk menghindari kebosanan terhadap makanan. Agar mudah pengaturannya, buatlah siklus menu, misal, untuk 5 hari.
Penyajian makanan pun harus bisa mempengaruhi selera makan anak. Besar porsi, cara penyajian, warna, aroma, bentuk, dan tekstur makanan akan menentukan jumlah makanan yang dimakan.
Secara alami anak tertarik pada warna makanan yang dikonsumsinya. Rasa yang tajam, umumnya tak disukai. Sajikan makanan beserta alat makan yang menarik.
Gunakan pewarna alami
Biasanya anak tertarik pada makanan yang berwarna cerah. Ini pun salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan hidangan bagi anak.
Nah, mengingat pewarna buatan yang beredar di pasaran tak dianjurkan bagi anak, maka pemakaian warna alami bisa dijadikan alternatif.
Bangsa Indonesia kaya akan tumbuhan alami yang beberapa bagiannya bisa dijadikan pewarna alami. Selain cukup aman bagi anak, juga tak mengurangi kandungan gizi.
Lagi pula, karena biasanya pemakaian pewarna ini hanya untuk membuat makanan tampil menarik, pemakaiannya pun sedikit sekali. Jika pemakaiannya banyak, harus diteliti lebih lanjut, karena mungkin ada juga pewarna alami yang kurang bermanfaat bagi kesehatan.
Tak kalah penting, pewarna alami juga bisa memberikan pengharum atau aroma khas yang tak dimiliki pewarna sintetis.
Baca Juga: Ide Resep Snack Bayi 12 Bulan Bahan Sederhana dan Bergizi, Wajib Tahu!
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR