Nakita.id - Menyiapkan makanan untuk keluarga tidak bisa sembarangan Moms.
Mayoritas ibu memegang kendali untuk menentukan makanan yang dikonsumsi keluarga sehari-hari.
Itulah mengapa Moms harus benar-benar memastikan kandungan gizi dari makanan untuk keluarga.
Selain harus seimbang dan beragam, masih ada lagi hal-hal lain yang perlu diperhatikan.
Susunan makanan seimbang untuk tumbuh kembang anak yang baik harus terdiri dari 3 golongan besar bahan makanan yaitu:
- Golongan makanan sumber tenaga
contoh: beras, kentang, macaroni, roti, bihun, mi, ubi, singkong, tepung-tepungan, minyak dan gula.
- Golongan bahan makanan sumber pembangun
contoh: ikan, daging, ayam, susu, keju, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
- Golongan bahan makanan sumber zat pengatur
yaitu sayuran, seperti bayam, wortel, kangkung, buncis, kapri; dan buah-buahan seperti pepaya, pisang, jeruk, apel, mangga, dan lainnya.
Selain itu, masakan yang dihidangkan harus mengandung zat gizi yang diperlukan, baik dalam kwalitas maupun kwantitasnya. Kebutuhan gizi disesuaikan dengan kebutuhan menurut kelompok umur.
Tentunya, bahan makanan yang dipilih harus disesuaikan kemampuan daya beli keluarga, dengan tetap memperhatikan keseimbangan komposisi gizinya.
Kemudian, menu yang disajikan harus bervariasi untuk menghindari kebosanan terhadap makanan. Agar mudah pengaturannya, buatlah siklus menu, misal, untuk 5 hari.
Penyajian makanan pun harus bisa mempengaruhi selera makan anak. Besar porsi, cara penyajian, warna, aroma, bentuk, dan tekstur makanan akan menentukan jumlah makanan yang dimakan.
Secara alami anak tertarik pada warna makanan yang dikonsumsinya. Rasa yang tajam, umumnya tak disukai. Sajikan makanan beserta alat makan yang menarik.
Gunakan pewarna alami
Biasanya anak tertarik pada makanan yang berwarna cerah. Ini pun salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan hidangan bagi anak.
Nah, mengingat pewarna buatan yang beredar di pasaran tak dianjurkan bagi anak, maka pemakaian warna alami bisa dijadikan alternatif.
Bangsa Indonesia kaya akan tumbuhan alami yang beberapa bagiannya bisa dijadikan pewarna alami. Selain cukup aman bagi anak, juga tak mengurangi kandungan gizi.
Lagi pula, karena biasanya pemakaian pewarna ini hanya untuk membuat makanan tampil menarik, pemakaiannya pun sedikit sekali. Jika pemakaiannya banyak, harus diteliti lebih lanjut, karena mungkin ada juga pewarna alami yang kurang bermanfaat bagi kesehatan.
Tak kalah penting, pewarna alami juga bisa memberikan pengharum atau aroma khas yang tak dimiliki pewarna sintetis.
Baca Juga: Ide Resep Snack Bayi 12 Bulan Bahan Sederhana dan Bergizi, Wajib Tahu!
Aroma inilah yang bisa membangkitkan gairah makan Si Kecil.
Adapun bahan alam yang digunakan sebagai pewarna, antara lain: bunga telang (menghasilkan warna biru keunguan); daun suji dan daun pandan (pewarna hijau juga pengharum); kunyit (pewarna kuning); gula kelapa (pewarna merah kecokelatan, sekaligus pemanis); bunga belimbing sayur (pewarna merah); tomat (warna merah); dan gula aren (pewarna merah).
Untuk memperoleh pewarnanya, bahan-bahan tersebut ditumbuk hingga halus atau diblender dengan ditambah sedikit air, lalu diperas dan disaring dengan alat penyaring.
Agar warnanya cerah, dapat ditambahkan sedikit air kapur atau air jeruk nipis. Setelah diperoleh air perasan pewarna, simpan di lemari es atau freezer (jika ingin disimpan lebih lama).
Ada beberapa kekecualian, misal, gula kelapa yang digunakan sebagai pewarna sekaligus pemanis. Caranya, pilih gula kelapa yang kualitasnya bagus sehingga tak perlu menyaring, lalu larutkan dengan air dingin atau air panas bila ingin cepat.
Sedangkan untuk membuat pewarna hijau sekaligus pengharum dapat digunakan kombinasi daun suji dan pandan. Keduanya sekaligus ditumbuk bersama sedikit air, peras, lalu saring.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR