Nakita.id - Setelah sukses dengan trilogi novel Jingga dan Senja karya Esti Kinasih, dan serial Jingga dan Senja season 1 yang tayang di Vidio, Gramedia Pustaka Utama dan Vidio kini hadirkan Jingga dan Senja 2.
Kisah Jingga dan Senja 2 merupakan serial yang diadaptasi dari novel karya Esti Kinasih berjudul Jingga untuk Matahari.
Jingga dan Senja telah tayang secara perdana pada 18 November 2022 lalu di Vidio.
Untuk merayakan penayangan perdananya, Jingga dan Senja 2 menggelar acara nonton bareng Jingga dan Senja 2 episode 1.
Acara ini berlangsung Sabtu (19/11) di Central Park Mall, Jakarta.
Abidzar Al-Ghifari, Amel Carla, Sandy Pradana dan Esti Kinasih juga turut hadir untuk menceritakan keseruan dibalik kisah Jingga dan Senja 2.
Sebelumnya, Jingga dan Senja season 1 telah tayang 2021 lalu, kini kisah Ari, Ata dan Tari kembali berlanjut di Jingga dan Senja 2.
Jingga dan Senja 2 menceritakan bagaimana hari-hari bahagia Ari bersama Tari terancam karena dendam yang Ata simpan untuk Ari. Ketika rasa cinta Tari tumbuh untuk Ari, Angga yang berada di bawah pengaruh Ata mulai berani menampakkan diri di hadapan Tari dan menyatakan cinta, seolah masih memiliki dendam dan berniat merenggut satu-satunya kebahagiaan Ari di dunia.
Ada kesenangan tersendiri yang dirasakan Esti Kinasih, selaku penulis novel Jingga dan Senja saat karyanya diangkat menjadi sebuah serial.
"Senang banget dan enggak nyangka. Karena ini yang terlibat nama-nama cukup kondang," ungkap Esti Kinasih.
Sebagai penulis, Esti Kinasih tak terlalu memusingkan sampai sejauh mana novel Jingga untuk Matahari divisualisasikan menjadi serial Jingga dan Senja 2.
Ia mempercayakan semuanya kepada tim produksi, untuk membuat versi terbaik dari kisah serial Jingga dan Senja 2.
Berperan sebagai dua karakter berbeda, Ari dan Ata, ada kesulitan dan tantangan tersendiri yang dirasakan Abidzar Al-Ghifari.
"Kesulitan yang bener-bener gue dapetin di saat memerankan sebuah karakter di Jingga dan Senja itu, setelah lahirnya karakter Ata," ungkap Abidzar.
Sementara bagi Amel Carla yang berperan sebagai Nyoman, ia mengakui tak terlalu memiliki kesulitan atau tantangan besar saat melakoni peran tersebut, baik di Jingga dan Senja ataupun Jingga dan Senja 2.
Alasannya, karena ada beberapa bagian dalam cerita serial Jingga dan Senja 2 yang pernah ia alami di kehidupan nyata.
"Karena aku juga dulu SMA, yang pakai bajunya putih abu-abu, lihat tawuran, di SMA negeri juga," cerita Amel.
"Bahkan di skrip sama kejadian asli, aku bisa ngebayangin ini bisa juga kejadian di kehidupan asli," sambung dia lagi.
Diakui Amel Carla, tak ada perbedaan yang begitu mencolok ketika memerankan Nyoman di serial pertama dan kedua Jingga dan Senja ini.
Seperti Amel Carla, Sandy Pradana yang berperan sebagai Ridho, mengaku tak terlalu kesulitan melakoni perannya tersebut.
Bahkan diakuinya, peran Ridho memiliki kemiripan dengan dirinya di dunia nyata, lo.
Menghabiskan waktu yang cukup lama di lokasi syuting Jingga dan Senja 2, Abidzar Al-Ghifari mengaku memiliki banyak momen seru yang tak terlupakan.
"Yang paling enggak bisa gue lupaiin, waktu syuting di daerah Cibubur, itu kita lagi main futsal, itu kita abis syuting main lagi, enggak sama pemain tapi sama crew juga," beber Abidzar.
Pengalaman seru dirasakan berbeda oleh Amel Carla saat menjalani proses syuting serial Jingga dan Senja 2.
Ia mengaku melakukan salah satu adegan di sebuah gudang sekolah adalah hal yang paling ia takutkan.
Ada banyak hal yang Abidzar Al-Ghifari pelajari dalam selama menjalani proses syuting serial Jingga dan Senja 2 ini.
"Yang gue dapet selama syuting adalah bagaimana cara menyikapi masalah, apalagi masalah keluarga, yang seharusnya enggak kita lakuin," tutur Abidzar.
Tak hanya kisah cinta dan persahabatan, serial Jingga dan Senja 2 juga memasukkan unsur parenting dalam kisahnya.
"Sebagai anak, kadang keluarga itu harus pecah, harus terpisah, kadang anak kan menyalahkan orangtua gitu. Tapi sebenarnya bukan begitu, kadang orang itu berpisah karena bukan membuat kesalahan tapi karena enggak cocok saja," jelas Esti Kinasih.
Dalam serial Jingga dan Senja 2 ini, Esti Kinasih juga menampilkan bagaimana dampak yang bisa anak rasakan ketika kedua orangtuanya memiliki konflik.
"Untuk para orangtua yang menonton serial ini, supaya bisa dapat gambaran. Ini lo kalau misalnya kalian berkonflik kemudian berimbas ke anak, inilah hasilnya anak di luar rumah akan berperilaku seperti ini," beber Esti Kinasih lagi.
Ada harapan tersendiri bagi Esti Kinasih memasukkan isu parenting dalam serial Jingga dan Senja 2 ini.
"Banyak orangtua yang suka enggak sadar melepaskan emosinya di depan anak, mereka enggak tahu itu imbasnya di luar anak akan seperti apa. Saking emosinya bisa bertengkar dan lain sebagainya. Mungkin di rumah kelihatan anaknya baik-baik saja, tapi mereka di luar itu bisa berbeda," pungkasnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR