Kehilangan atau perubahan teman bisa menjadi indikator bullying, terutama pada remaja, khususnya remaja perempuan.
Demikian pula, ketidakinginan untuk bergaul dengan teman-teman dapat menandakan bahwa intimidasi sedang terjadi dalam kelompok pertemanan.
4. Tidur bermasalah
Jika Si Kecil gugup atau cemas tentang apa yang akan terjadi pada hari berikutnya di sekolah, dia dapat mengalami kesulitan untuk tidur.
"Jika seorang anak terlihat lebih lelah saat sarapan atau hanya terlihat lebih murung dari biasanya, itu bisa jadi pertanda mereka sulit tidur di malam hari," kata Lindgren.
5. Sering menangis
Apabila Si Kecil memiliki reaksi emosional yang intens terhadap percakapan tentang sekolah atau kegiatan sosial, itu bisa menjadi tanda jika mereka mendapat kecemasan dalam lingkungan itu.
6. Tidak ingin berinteraksi dengan keluarga
"Jika seorang anak tidak terlalu banyak bicara seperti biasanya, atau jika mereka langsung pergi ke kamar setelah pulang sekolah, itu bisa menjadi hal yang harus diwaspadai," kata Lindgren.
Sering bertengkar dan melawan kakak atau adik pun bisa menjadi pertanda jika mereka menjadi korban bullying di sekolah.
Dalam beberapa kasus, korban penindasan akan melampiaskan hal tersebut kepada saudara kandung mereka dan anak-anak lain sebagai gantinya.
7. Pakaian robek dan luka fisik
Apabila pakaian, barang-barang yang dirampas atau dicuri, bersama dengan goresan atau memar fisik, bisa menjadi tanda-tanda Si Kecil menjadi korban bullying.
Perhatikan secara khusus jika Si Kecil adalah anak atau siswa baru di sekolahnya, karena siswa baru lebih berisiko menjadi korban bullying.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR