"Jadi, buang air sembarangan punya potensi atau kemungkinan (terjadinya) penularan yang paling kami lihat ada di sini," jelas Maxi.
Maxi juga melaporkan bahwa terdapat 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk dalam kriteria berisiko tinggi terjadinya KLB polio.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya vaksinasi oral polio vaccine/OPV dan inactive polio vaccine/IPV di tiap daerah.
Virus polio merupakan gangguan yang patut untuk diwaspadai karena gejala yang ditimbulkan.
Polio mampu mengakibatkan kelumpuhan permanen karena menyerang sistem saraf sehingga kekuatan otot berkurang.
"Ini kalau lihat 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota semua masuk kriteria high risk untuk cakupan (vaksinasi) polio yang rendah, jadi indonesia ini high risk untuk terjadi KLB polio," kata Maxi.
Menyusul ditemukannya kasus polio di Aceh, Kemenkes bakal menggelar vaksinasi polio massal di Kabupaten Pidie, Aceh.
Maxi mengatakan bahwa vaksinasi tersebut bakal digelar mulai tanggal 28 November 2022.
Rencana ini pun masih dikonsultasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
"Kita akan melakukan outbreak respons imunisasi, dan cakupan imunisasi rutin kita tingkatkan. Kita rencanakan di Pidie mulai tanggal 28 November," ujar Maxi.
Ia menargetkan bahwa vaksinasi di Kabupaten Pidie akan rampung dalam waktu seminggu. Setelahnya, akan menyasar kabupatan/kota lain di Aceh.
Baca Juga: Seputar Imunisasi Polio pada Anak, Manfaat dan Jadwal Pemberiannya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR