Ingat, obesitas itu penumpukan lemak.
Jadi, tergantung di organ mana penumpukan lemak itu terjadi, maka organ tersebutlah yang akan mengalami gangguan.
Bisa juga terjadi gangguan pada sistem pernapasan, seperti kesulitan bernapas atau ngorok, henti napas sementara atau apneu.
Yang lebih dikhawatirkan lagi bila sampai terjadi diabetes, kolesterol, hipertensi, stroke, dan jantung.
Bahkan, bukan tak mungkin terjadi malformasi (kelainan bentuk) pada tungkai akibat beban tubuh yang berlebihan.
Tak heran jika ada anak yang saking gemuknya sampai tak bisa berjalan.
Di samping itu, bisa juga terjadi pertumbuhan fisik dan usia tulang yang lebih cepat dibanding usianya.
Akibatnya, anak sukar mencapai tinggi badan ideal menurut potensi genetiknya.
Jadi, perlu diingat, energi yang dikonsumsi (intake) harus senantiasa berada dalam neraca yang seimbang dengan yang digunakan.
Sebab, manakala masukan yang lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan akan terjadi obesitas.
Baca Juga: Awas Salah Kaprah, Moms! Anak Gendut Itu Tidak Selalu Sehat!
Sebaliknya, bila penggunaan energi lebih banyak dibanding masukan, maka suatu ketika akan terjadi undernutrition atau kurang gizi.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR