Sementara volume darah terus meningkat sampai usia kehamilan 32-34 minggu, lalu bertahan pada posisi cukup tinggi sampai menjelang persalinan. Selain itu, cairan tubuh juga meningkat maksimal. Situasi ini membuat beban jantung tambah berat, hingga suplai makanan dan oksigen dari peredaran darah ke ibu janin pun tambah berat gangguannya.
Itu sebabnya ibu harus banyak istirahat dan menghindari stres emosional di masa rawan. Aktivitas sehari-hari, seperti bekerja ke kantor tetap bisa dilakukan, asalkan sesuai ketentuan beban jantungnya.
Siangnya lakukan istirahat 1-2 jam dan tidur malam lebih dini. Ibu pun harus memperhatikan asupan gizi.
Jangan sampai menyebabkan penimbunan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kerja jantung. Sementara pemberian obat-obatan harus dipertimbangkan masak-masak, apakah aman buat janin maupun ibunya.
Juga, obat-obatan tersebut tak melalui produksi ASI agar si ibu setelah melahirkan bisa tetap menyusui.
Mereka yang lebih berisiko terkena gangguan jantung selagi hamil adalah ibu dengan kehamilan kembar, ada riwayat keluarga yang mengalami tekanan darah tinggi pada kehamilan, atau juga bila pada kehamilan sebelumnya ada gangguan jantung temporer, mengingat gangguan tersebut cenderung berulang.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR