Sesar tersebut pernah mengguncang Sukabumi pada 2001 lampau.
Meski begitu, menurutnya Sesar Cimandiri bukan penyebab gempa di Cianjur.
"Namun, letak sesar yang berada jauh di sebelah utara tempat kejadian dipastikan bukan penyebab dari gempa Cianjur ini," tegasnya, dikutip dari laman resmi ITS pada Rabu (23/11/2022).
Gempa di Cianjur disebut memiliki guncangan yang cukup terasa.
Meski kekuatannya kecil, posisi gempa yang dangkal berdampak pada kerusakan bangunan di atasnya.
Gempa yang terjadi kemarin juga tidak berpotensi tsunami karena asalnya dari daratan.
Amien berharap, pemerintah lebih memetakan sesar yang ada di Indonesia dan memberi pemetaan sebagaimana seharusnya jarak dan model bangunan rumah.
"Perlu diingat bahwasanya gempa tidak membunuh, tetapi bangunanlah yang menyebabkan korban sehingga pemetaan perlu dilakukan," ucapnya lagi.
Dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu juga menyebut, gempa adalah suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kemunculannya.
Kendati demikian, berdasarkan kejadian-kejadian yang sudah pernah dialami di Indonesia, gempa yang terjadi semestinya dijadikan acuan mitigasi.
Mitigasi sendiri terdiri dari dua, yakni struktural yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan mitigasi nonstruktural yang berfokus pada edukasi masyarakat.
Baca Juga: Dinar Candy Minta Tolong! Pilu Adik Sang DJ Tak Diketahui Kabarnya Pasca Gempa Cianjur
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR