Waduh apa itu ya?
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Dr Irwan Meilano dalam rilisnya mengatakan bahwa sesar merupakan bidang rekahan yang disertai dengan adanya pergeseran, mengalami retakan, atau memiliki celah.
Sesar Cimandiri sendiri tergolong sesar aktif. Pada sesar ini terdapat akumulasi tegangan tektonik yang menjadi gaya penerus gempa.
Jika ditilik melalui pendekatan geologi, juga menunjukkan hal serupa.
"Sesar ini termasuk sumber gempa yang independen dan tidak dipengaruhi gempa-gempa sebelumnya sehingga terdapat potensi gempa yang signifikan terjadi di masa depan," tutur dia.
Jika ditinjau dari kekuatannya, gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB ini bukan tergolong gempa besar.
Meski demikian, hingga kini tercatat 162 korban meninggal. Sejumlah infrastruktur pun mengalami kerusakan massif.
Menurut Irwan, hal ini disebabkan hiposentrumnya yang tergolong dangkal.
Terdapat lapisan yang cukup halus dan bangunan di atasnya yang tidak tahan gempa.
Lebih lanjut, Irwan menyebut bahwa ini bukan kali pertama pergerakan Sesar Cimandiri menyebabkan gempa.
Pada tahun 1970-an gempa berkekuatan serupa pun pernah terjadi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR