Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya stretch mark pada ibu hamil.
Saat memasuki bulan ke-3 kehamilan, kelenjar endokrin pada tubuh ibu akan semakin banyak mengalami perubahan.
Pada saat ini, janin dan plasenta di dalam perut akan mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak.
Hormon progesteron dan estrogen sangat merangsang pembentukan molekul prekursor melanin yang meningkatkan pigmentasi kulit.
Perubahan hormonal dalam tubuh mengurangi elastin dan kolagen di kulit, pada akhirnya mempengaruhi elastisitas kulit.
Kulit tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri pada waktunya dan ini menyebabkan bekas luka kecil berupa stretch mark.
Beberapa ibu juga muncul flek hitam pada kulit.
Selama kehamilan, penambahan berat badan seringkali tidak dapat dihindarkan.
Saat hamil, berat badan ibu akan meningkat pesat sehingga menyebabkan kulit meregang dalam waktu yang lama dan lambat laun kehilangan elastisitasnya.
Di samping beberapa faktor di atas, genetika juga berperan dalam stretch mark.
Jika mengalami stretch mark pada usia yang lebih muda atau anggota keluarga yang memilikinya, kemungkinan besar Moms akan mendapatkan stretch mark.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Stretch Mark, Apakah Bisa Dilaser?
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR