Nakita.id – Lebih sering muncul pada wanita, namun kemunculan stretch mark pada ibu hamil apakah wajar atau tidak ya, Mom?
Stretch mark dapat muncul di bagian tubuh mana saja.
Namun, sebagian besar area tubuh yang paling umum ditemukan stretch mark adalah perut, paha, pinggul, lengan atas hingga payudara.
Stretch mark dapat muncul sebagai garis-garis putih yang tersebar di seluruh kulit.
Mereka dapat terbentuk ketika kulit meregang secara tiba-tiba karena berbagai alasan.
Mulai dari penambahan berat badan dalam waktu singkat, pubertas, hingga kurangnya hidrasi pada kulit.
Namun, selain faktor tersebut, penyebab yang paling besar adalah karena kehamilan.
Saat bayi terus bertumbuh menjadi lebih besar, kulit harus ikut meregang bersama tubuh.
Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan munculnya stretch mark.
Meski cukup umum, banyak yang merasa terganggu karena stretch mark dapat mengurangi kepercayaan diri.
Banyak mereka yang masih bertanya-tanya, apakah stretch mark wajar muncul pada ibu hamil?
Baca Juga: Bolehkah Menggaruk Stretch Mark di Perut?
Tubuh mengalami banyak perubahan selama kehamilan dan pembentukan stretch mark adalah salah satu perubahan yang sangat umum terjadi.
Stretch mark adalah garis tipis seperti garis yang dapat berkembang di permukaan kulit.
Mereka bisa berwarna merah muda, merah, ungu atau coklat, tergantung pada warna kulit.
Dilansir dari National Health Service, tanda pertama yang dapat perhatikan mungkin gatal di sekitar area di mana kulit menjadi lebih tipis.
Setelah bayi lahir, tanda tersebut secara bertahap dapat memudar menjadi bekas luka yang lebih pucat dan menjadi kurang terlihat.
Stretch mark sangat umum dan tidak hanya mempengaruhi wanita hamil.
Setiap kehamilan dan tubuh berbeda, tetapi stretch mark kemungkinan besar muncul pada trimester kedua kehamilan.
Pada titik ini, bayi mulai tumbuh lebih besar dan lebih cepat, memberi tekanan lebih lanjut pada kulit.
Sedangkan, yang lain mungkin tidak menyadarinya hingga beberapa minggu terakhir trimester ketiga.
Bahkan, beberapa di antaranya tidak mengalami stretch mark sama sekali.
Namun, tahukah Moms, apa yang menjadi stretch mark selama kehamilan?
Baca Juga: Cara Menghilangkan Stretch Mark di Payudara, Salah Satunya dengan Madu
Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya stretch mark pada ibu hamil.
Saat memasuki bulan ke-3 kehamilan, kelenjar endokrin pada tubuh ibu akan semakin banyak mengalami perubahan.
Pada saat ini, janin dan plasenta di dalam perut akan mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak.
Hormon progesteron dan estrogen sangat merangsang pembentukan molekul prekursor melanin yang meningkatkan pigmentasi kulit.
Perubahan hormonal dalam tubuh mengurangi elastin dan kolagen di kulit, pada akhirnya mempengaruhi elastisitas kulit.
Kulit tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri pada waktunya dan ini menyebabkan bekas luka kecil berupa stretch mark.
Beberapa ibu juga muncul flek hitam pada kulit.
Selama kehamilan, penambahan berat badan seringkali tidak dapat dihindarkan.
Saat hamil, berat badan ibu akan meningkat pesat sehingga menyebabkan kulit meregang dalam waktu yang lama dan lambat laun kehilangan elastisitasnya.
Di samping beberapa faktor di atas, genetika juga berperan dalam stretch mark.
Jika mengalami stretch mark pada usia yang lebih muda atau anggota keluarga yang memilikinya, kemungkinan besar Moms akan mendapatkan stretch mark.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Stretch Mark, Apakah Bisa Dilaser?
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR