Dalam penelitian ini, para peserta memberikan perincian tentang perilaku tidur mereka kepada para peneliti, dengan mempertimbangkan informasi tersebut bersamaan dengan variabel latar belakang.
Mulai dari usia, jenis kelamin, gaya hidup, berat badan, etnis, pendidikan, hingga lokasi.
Hasilnya, mereka yang tidur 7-9 jam setiap harinya diklasifikasikan sebagai jumlah tidur yang sehat.
Tak sampai di situ. Peneliti juga menemukan 8.690 kasus glukoma setelah 10,5 tahun memantau para peserta penelitian.
Hasilnya, laki-laki berusia lebih tua yang lebih mungkin didiagnosis dengan glukoma.
Selain itu, mereka yang menderita glukoma juga lebih cenderung menjadi perokok serta memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
Ada pula studi lain yang dilakukan oleh National Science Foundation of China.
Mereka menemukan bahwa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, insomnia, mendengkur, dan sering mengalami kelelahan di siang hari akan lebih mungkin mengembangkan glukoma.
Faktor utama yang ditemukan para ahli adalah tekanan pada mata saat berbaring, Moms.
Sleep apnea dan mendengkur justru dapat menyebabkan seseorang kekurangan oksigen, sehingga dapat merusak saraf di mata dan menyebabkan glukoma.
Tak hanya itu, insomnia juga menjadi faktor dalam mengembangkan glukoma karena hormon tidurnya terpengaruhi.
Baca Juga: Penerapan Pola Tidur Bayi Usia 7 Bulan, Tanpa Harus Drama dengan Si Kecil
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR