Nakita.id - Yuk, Moms ketahui beberapa dampak yang muncul pada penderita polio.
Akhir-akhir ini, Indonesia sedang dikejutkan dengan naiknya kasus polio.
Hingga saat ini, ada dua wilayah yang menjadi pantauan Kementerian Kesehatan RI karena kasus polio yang tinggi, yaitu Aceh dan Sumatera Barat.
Sebenarnya, pada tahun 2014, organisasi kesehatan dunia atau WHO sudah meresmikan bahwa Indonesia bebas dari polio.
Ketika itu, memang angka kasus polio di Indonesia sudah menurun drastis walaupun benar-benar hilang.
Maka dari itu, vaksinasi polio pada balita terus dilakukan. Moms dan Dads yang ada di rumah perlu untuk memerhatikan kesehatan Si Kecil.
Dampak Polio
Yuk, ketahui beberapa dampak yang biasanya muncul pada penderita polio:
1. Kelelahan
2. Kelemahan otot
3. Otot menyusut
Baca Juga: Salah Satunya Ditandai dengan Kelumpuhan, Simak Gejala Polio Pada Anak yang Lainnya
4. Kesulitan bernapas dan menelan
5. Tulang belakang melengkung
6. Nyeri sendi
7. Nyeri otot
8. Nyeri tulang
Melansir dari Kompas, polio bisa memicu kelumpuhan hingga kematian pada anak. Dalam beberapa kasus, polio masuk ke otak dan sumsum tulang belakang.
Inilah yang kemudian menyebabkan kelumpuhan pada bagian lengan, kaki, bahkan otot yang mengontrol pernapasan.
Virus polio memiliki masa inkubasi 3-6 hari dan kelumpuhan bisa terjadi dalam kurun waktu 21 hari.
Melansir dari CDC, sampai saat ini tidak ada obat khusus yang mampu mengobati penyakit satu ini, namun bisa dicegah dengan menggunakan vaksin atau imunisasi.
Cara Pencegahan Polio
Dengan mendapatkan imunisasi polio yang lengkap, ini akan membantu anak menghindari risiko tertular virus polio.
Baca Juga: Orang Tua Harus Lebih Peduli, Ini Cara Pencegahan Polio pada Anak Sebelum Terlambat
Secara umum, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit atau mengurangi tingkat keparahan penyakit.
Pastikan Moms dan Dads penuhi vaksin polio pada Si Kecil yang wajib didapatkan saat ia berusia 2, 3, dan 4 bulan.
Sebelumnya, sudah diwartakan oleh Nakita, ada dua macam vaksin polio, diantaranya:
1. Vaksin Polio Oral
Ada berbagai jenis vaksin virus polio oral, yang mungkin mengandung satu, kombinasi dua, atau ketiga serotipe berbeda dari vaksin yang dilemahkan.
Dilansir dari Polio Eradication, virus polio yang dilemahkan yang terkandung dalam OPV mampu bereplikasi secara efektif di usus, tetapi sekitar 10.000 kali lebih sedikit mampu memasuki sistem saraf pusat daripada virus liar.
Ini memungkinkan individu untuk meningkatkan respons kekebalan terhadap virus.
2. Vaksin Polio Tidak Aktif
Pemberian Vaksin IPV ini dilakukan melalui injeksi intramuskular atau intradermal. Vaksin ini menghasilkan antibodi dalam darah terhadap ketiga jenis virus polio.
Jika terjadi infeksi, antibodi ini mencegah penyebaran virus ke sistem saraf pusat dan melindungi dari kelumpuhan.
Itulah tadi beberapa hal mengenai polio yang harus Moms dan Dads ketahui.
Baca Juga: Mengapa Pencegahan Polio Bisa Diatasi dengan Imunisasi? Simak di Sini!
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR