Jika Moms pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, maka lebih berisiko untuk mengalami hal serupa pada kehamilan berikutnya.
Risiko mengalami kehamilan di luar kandungan atau ektopik sekitar 10% jika sebelumnya sudah pernah mengalami hal serupa.
Setiap kerusakan pada tuba falopi dapat menyumbat atau mempersempit tuba falopi.
Operasi sebelumnya pada saluran tuba telah terbukti meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.
Peningkatan tergantung pada tingkat kerusakan dan luasnya perubahan anatomi.
Pembedahan yang membawa risiko kehamilan ektopik berikutnya yang lebih tinggi.
Termasuk salpingostomi, neosalpingostomi, fimbrioplasti, reanastomosis tuba, dan lisis adhesi peritubal atau periovarian.
Perawatan kesuburan juga dapat meningkatkan risiko kehamilan di luar kandungan.
Adapun perawatan kesuburan yang dimaksud seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau minum obat untuk merangsang ovulasi (pelepasan sel telur) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
Selain itu penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau sistem intrauterin (IUS) saat hamil juga meningkatan risiko hamil di luar kandungan.
Merokok telah terbukti menjadi faktor risiko perkembangan kehamilan ektopik.
Baca Juga: Ciri Khas Kehamilan Ektopik yang Dirasakan Perempuan, Apa Saja, ya?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR