Banyak bayi juga mengalami kotoran berwarna kuning kecoklatan setelah mengeluarkan mekonium, atau feses berwarna hitam, yang dialami bayi setelah lahir.
Kotoran oranye dapat terjadi pada bayi terlepas dari pola makannya, dan warna ini dianggap normal.
Baik bayi yang diberi ASI maupun bayi yang diberi susu formula dapat mengalami kotoran berwarna oranye akibat pigmen tertentu yang terdapat di saluran pencernaan.
Kotoran oranye juga dapat terlihat saat berbagai makanan ditambahkan ke makanan bayi.
Terdapat beberapa alasan mengapa bayi dapat memiliki pup berwarna merah. Baik itu untuk alasan yang normal dan tidak.
Kondisi normal bagi bayi untuk memiliki kotoran berwarna merah setelah makan atau minum makanan atau minuman berwarna merah tua, seperti bit dan jus berwarna, seperti jus tomat.
Jika anak baru-baru ini mengonsumsi makanan atau minuman yang berwarna merah, biasanya tidak apa-apa menunggu untuk melihat apakah kotorannya kembali normal sebelum menghubungi dokter anak.
Namun, sebaliknya, jika Si Kecil tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang merah. Mungkin warna merah tersebut akibat adanya darah pada tinja. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi usus, fisura anus, atau penyebab lainnya.
Anak juga bisa mengalami kotoran berwarna merah akibat alergi susu.
Seperti feses abu-abu, feses putih juga tidak dianggap normal.
Kotoran putih pada bayi menunjukkan masalah pencernaan dan seringkali merupakan tanda bahwa bayi tidak menghasilkan cukup empedu, yang diperlukan untuk mencerna makanan.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR