Akibat kondisi ini membuat mereka kekurangan gizi dan kekurangan lemak tubuh.
Sehingga memengaruhi kemampuan mereka untuk menghasilkan atau mempertahankan periode menstruasi bulanan sehingga menyebabkan pubertas tertunda.
Hipogonadisme terjadi ketika ovarium menghasilkan sedikit atau tidak ada hormon, karena kerusakan ovarium atau perkembangan yang tidak tepat.
Hipogonadisme juga dipicu oleh disfungsi pada bagian otak yang mengontrol proses pubertas.
Sementara itu, hipogonadisme hipogonadotropik terkadang merupakan bagian dari beberapa sindrom, tetapi biasanya tidak memiliki penyebab.
Penyebab anak mengalami keterlambatan pubertas karena mengalami kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Penyakit kronis yang diderita dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya terganggu.
Adapun contoh penyakit kronis yang dapat menyebabkan pubertas terlambat antara lain fibrosis kistik, diabetes, penyakit ginjal, asma, penyakit sel sabit, penyakit celiac.
Perawatan yang tepat dapat mengendalikan penyakit dan memungkinkan dapat mendukung pubertas.
Alasan lain yang melatarbelakangi pubertas yang terlambat adalah adanya gangguan genetik.
Misalnya, adanya gangguan kromosom seperti sindrom Turner dan sindrom Klinefelter dapat mencegah atau memperlambat pubertas untuk mendiagnosis hal ini, memerlukan pengujian laboratorium.
Baca Juga: Apa Dampak yang Ditimbulkan dari Pubertas Sejak Dini pada Anak?
Source | : | Kid's Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR