Cara melihat berbahaya atau tidak kepribadian dan karakter anak maka bisa diperhatikan ketika mereka masuk ke lingkungan sosialnya.
Lihat seberapa mampu mereka bisa beradaptasi di sana Moms.
"Kalau sifat-sifat yang perlu kita awasi sebagai orangtua maka kita harus melihat anak ketika masuk ke lingkungan sosial seberapa bisa dia beradaptasi. Apakah dia terbuka dengan orang-orang di sekitarnya, mau Kerjasama tidak dengan orang lain, atau cenderung menutup diri atau menang sendiri," tutur Vivian Chandra, S.Psi., M.Psi., Psikolog dari Bicarakan.id.
Hal-hal tersebutlah yang bisa Moms perhatikan dari anak-anak untuk melihat kepribadian dan karakternya.
"Hal-hal tersebut yang bisa diamati dari anak-anak. Misalnya, anak saja sudah kelihatan maunya semaunya dengan cara dia sendiri pastinya sebagai orangtua khawatir ke depanya agar anak bisa menjadi fleksibel untuk bisa beradaptasi, apakah dia bisa menghadapi ragam perubahan ke depanya," ucap Vivian.
Sebagai pihak yang selalu mengedepankan hak-hak anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tentu memiliki standar atau harapan tersendiri terkait dengan kepribadian dan karakter anak Indonesia.
Rohika mengatakan, Kementerian PPPA tentu saja berharap agar anak Indonesia memiliki resiliensi yang bagus.
Jika anak sudah memiliki resiliensi yang bagus maka mereka juga bisa memengaruhi teman-teman di sekitarnya.
"Tentu positifnya, punya resiliensi yang bagus. Karena resiliensi ini perlu dibangun, jika sudah memiliki resiliensi yang bagus, anak juga akan mengajak teman-teman sekitarnya," tutup Rohika.
Itu dia Moms, kepribadian dan karakter anak yang dianggap berbahaya.
Semoga ke depannya Moms bisa lebih memperhatikan dan waspada ya.
Baca Juga: Ragam Manfaat Bermain dan Storytelling, Asah Imajinasi sampai Mengenal Kepribadian si Kecil
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR