Sementara pada laki-laki, hormon memberi tahu testis untuk membuat hormon testosteron dan sperma.
Pubertas dini terjadi karena otak mengirimkan sinyal lebih awal dari yang seharusnya.
Terkadang tidak ada masalah atau pemicu medis lain yang mendasarinya atau dikarenakan faktor riwayat keluarga.
Pada kasus yang lebih jarang, pubertas dini berasal dari masalah yang lebih serius, seperti tumor atau cedera. Masalah tiroid atau ovarium juga bisa memicu pubertas dini.
Dalam kasus ini, gejala lain biasanya terjadi yang mengarah ke masalah yang lebih serius.
Pubertas dini paling umum terjadi terutama pada anak perempuan.
Pubertas sebelum waktunya kurang umum pada anak laki-laki, dan lebih mungkin terkait dengan masalah medis lainnya. Selain itu, untuk sekitar 5% anak laki-laki, kondisi ini diwariskan.
Penyebab pubertas dini mungkin disebabkan oleh tumor atau pertumbuhan pada ovarium, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, atau otak.
Penyebab lain mungkin termasuk masalah sistem saraf pusat, riwayat penyakit keluarga, atau sindrom genetik langka tertentu.
Dalam banyak kasus, tidak ada penyebab yang dapat ditemukan untuk gangguan tersebut. Ada dua jenis pubertas dini:
Ini adalah jenis pubertas prekoks yang paling umum. Sebagian besar anak perempuan dan separuh anak laki-laki dengan pubertas dini memiliki tipe ini.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Apakah Ada Tanda Berakhirnya Masa Pubertas?
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR