Nakita.id – Perhatikan kembali Moms asupan makanan sehari-hari, sebab terdapat beberapa makanan bagi ibu menyusui.
Saat menyusui, baik ibu dan bayi mendapatkan berbagai manfaat.
Tidak hanya meningkatkan ikatan dengan Si Kecil, tetapi melalui menyusui bayi memperoleh nutrisi yang berbahrga secara alami.
Termasuk berfungsi untuk membangun sistem kekebalan dan mendukung tumbuh kembangnya.
Untuk menyediakan suplai ASI tetap melimpah dan berkualitas, asupan makanan yang dikonsumsi ibu perlu diperhatikan.
Pasalnya beberapa makanan tertentu justru dapat menganggu produksi maupun kualitas ASI, lo.
Supaya dapat berjaga-jaga, berikut ini adalahberbagai pantangan makanan bagi ibu menyusui. Simak baik-baik, Moms.
Bawang putih mungkin salah satu bahan yang paling sulit untuk dilepaskan. Tapi makanan ini sering dikaitkan dengan gas dalam perut bayi.
Selain itu, tidak semua bayi dapat memtolerir bawang putih yang di sisi lain juga dapat mempengaruhi mempengaruhi bau dan rasa ASI.
Beberapa jenis ikan dan makanan laut mengandung merkuri tingkat tinggi.
Dilansir dari NewFolks, unsur ini, dalam konsentrasi tinggi, menimbulkan risiko keterlambatan perkembangan yang memengaruhi ucapan, kesadaran visual-spasial, perkembangan keterampilan motorik halus, dan kognitif.
Baca Juga: Tips dan Trik Agar ASI Tidak Bau Amis, Menyusui Jadi Makin Nyaman
Beberapa makanan yang menjadi pantangan antara lain : hiu, marlin, tuna, tilefish, swordfish.
Makanan olahan memiliki risikonya sendiri dalam hal pengawet dan kandungan lemak atau gula yang tinggi.
Dengan demikian, bukanlah makanan yang seimbang dikonsumsi saat menyusui.
Selain risiko yang ditimbulkannya pada Ibu, penelitian telah menunjukkan bahwa rasa makanan olahan masuk ke dalam ASI.
Mereka mempengaruhi pola makan anak di kemudian hari karena dia mengembangkan preferensi untuk mereka.
Oleh karena itu, menjauhi makanan olahan memberi bayi awal terbaik dalam membuat pilihan yang sehat.
Kafein adalah kandungan yang menyebabkan bayi menyusui banyak kerewelan.
Jika Moms menumpuk zat ini dalam jumlah yang cukup besar, zat ini akan melewati ASI dan menyebabkan bayi gelisah dan rewel.
Sehingga, direkomendasikan untuk ibu hamil minum tidak lebih dari tiga cangkir kopi atau teh berkafein sehari dan ibu menyusui juga menghindari minuman berenergi sama sekali.
Kacang mengandung zat kimia yang disebut Raffinose yang bekerja pada sistem pencernaan sedikit lebih banyak daripada makanan lain.
Hasilnya biasanya membuat bersendawa atau perut kembung.
Baca Juga: 5 Alasan Bayi Tidak Mau Menyusu dan Bagaimana Cara Mengatasinya, Cari Tahu di Sini Moms!
Jika kandungan tersebut masuk melewati ASI, maka dikhawatirkan bayi juga akan mengalami masalah perut kembung juga.
Alkohol dapat dengan cepat dan diserap ke dalam ASI dalam waktu 30-60 menit setelah dikonsumsi.
Mereka memengaruhi sistem saraf bayi dan menyebabkan kantuk dan mudah tersinggung.
Asupan alkohol juga dapat menurunkan produksi ASI dan mengurangi penyerapan nutrisi usus yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Makanan yang disajikan mentah memiliki risiko kontaminasi dan keracunan makanan yang tinggi, yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna pada ibu.
Infeksi ini biasanya mengakibatkan gejala seperti diare atau muntah,
Meski hal ini tidak akan mempengaruhi bayi, keracunan makanan bisa menyebabkan dehidrasi pada ibu, yang bisa berdampak pada produksi ASI.
Oleh karena itu konsumsi makanan mentah harus dihindari, jika tidak maka hanya boleh diperoleh dari sumber terpercaya.
Dilansir dari Tausade, aspartam adalah pemanis buatan yang dengan cepat terurai menjadi fenilalalin dalam tubuh wanita.
Phenylalaline adalah sejenis asam amino yang diserap dalam ASI dan bisa sangat berbahaya bagi bayi yang telah didiagnosis menderita fenilketonuria.
Alternatif gula yang lebih baik adalah stevia, pemanis alami yang aman digunakan untuk semua semua orang.
Baca Juga: 4 Jenis Minuman yang Sebaiknya Dihindari dan Tidak Dikonsumsi Ibu Menyusui
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR