Padahal sebenarnya anak merupakan cerminan dari orangtua dan lingkungan mereka.
Sebagai orangtua yang baik, seharusnya mereka tidak menyalahkan anak atau mengkritisi mereka habis-habisan atas ketidakmampuan anak dalam mengerjakan sesuatu dan saat anak berbuat kesalahan.
Melainkan memberi masukan dengan baik supaya dapat diterima dengan mudah.
Jika tujuan mengkritik adalah supaya anak paham dan melakukan introspeksi diri, maka persepsi tersebut merupakan kesalahan besar.
Masing-masing anak tidak dapat disamaratakan, sebab mereka memiliki kemampuan, daya tangkap, sikap dan tingkat kecerdasan yang berbeda.
Sebagai orangtua hendaknya jangan mengkritik, namun memberikan dukungan agar anak mengalami peningkatan.
Sebuah kritikan yang diterima anak hanya akan membuat mereka kebingungan.
Mereka akan merasa bahwa orangtuanya tidak pernah benar-benar memahami dan menghargai usaha mereka.
Mengasuh anak memang tidak mudah, sehingga membuat para orangtua sering menahan amarah terhadap tingkah sang anak.
Namun, orangtua perlu berhati-hati dalam meluapkan emosinya, jangan sampai ledakan emosi membuatmu menjadi orangtua toxic.
Para orangtua toxic ini cenderung tidak sabar dan mudah emosi terhadap perilaku anak-anak hingga melakukan kekerasan verbal demi menyalurkan amarahnya.
Baca Juga: Dampak Buruk Apabila Anak Tidak Diberikan Pendidikan Karakter dan Kepribadian Sejak Dini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR