Peningkatan level estrogen ini bisa memicu mood swing dan juga rasa mual.
Sementara itu, jika gejala sulit tidur juga muncul pada Dads, maka hal ini disebabkan karena para Dads juga mengalami kurang tidur.
Jam tidur mereka terpotong karena sang istri pada awal kehamilan juga sulit tidur, sehingga sebagai suami yang baik ia wajib menemani sang istri saat ia tak bisa tidur dan mengalami ketidaknyamanan.
Hal ini juga berpengaruh pada waktu tidur suami yang berkurang karena menemani sang istri.
Kondisi ini juga terjadi terkait perubahan kadar hormon seperti prolaktin, kortisol, estradiol dan testosteron.
Hormon prolaktin biasanya terkait dengan ibu menyusui, tapi hormon ini bisa hadir di dalam tubuh Dads.
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi morning sickness pada Dads adalah dengan melakukan olahraga bersama istri, atau Dads dan istri bisa mencoba relaksasi dengan pijat, atau melakukan kegiatan lain yang membuat rileks.
Para istri juga harus memahami bahwa meski calon Dads tidak membawa bayi di perutnya, tetapi mereka bersimpati dan merasa terlibat mendalam dengan kondisi istri.
Selain itu, para suami yang mengalami morning sickness sebaiknya menghindari makanan padat hingga muntahnya berhenti, yaitu minimal selama 6 jam.
Jika cukup parah, maka coba konsumsi obat antimual.
Muntah yang cukup sering diduga menimbulkan iritasi di kerongkongan yang disebabkan oleh gesekan dari makanan atau asam lambung yang naik.
Baca Juga: Pada Usia Kehamilan Berapa Bulan Morning Sickness Terjadi?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR