Tabloid-Nakita.com - Efek kafein yang dialami ibu hamil akan berlangsung lebih lama, bahkan mungkin dua kali lipat lamanya
dibandingkan jika tidak sedang hamil. Nah, berikut ini beberapa risiko mengonsumsi kafein berlebihan pada trimester awal kehamilan, seperti disampaikan oleh dr. Saiful Juhdi, SpOG, RS Pertamedika Sentul City, Bogor:
Baca: Batasi Konsumsi Kafein Saat Hamil
• Denyut jantung dan metabolisme meningkat
Sistem saraf pusat “dipaksa” untuk bekerja keras. Bahkan, pada saat seharusnya pusat saraf ini beristirahat. Alhasil, akan dibutuhkan suplai oksigen yang berlipat. Efeknya, jantung dirangsang bekerja ekstra untuk memompa darah lebih kencang. Otomatis, denyut jantung pun akan terpacu lebih cepat.
• Stres
Denyut jantung yang meningkat membuat ibu hamil cenderung lebih gelisah. Efek ini diperparah dengan rasa cemas, bahkan stres lantaran peningkatan hormon epinephrine dan norepinephrine dalam tubuh akibat asupan kafein. Janin pun merasakan hal yang sama alias ikut mengalami stres yang ujung-ujungnya bisa memengaruhi perkembangan janin.
Baca: Bolehkah Ibu Hamil Minum Soda?
• Anemia
Senyawa fenol dalam kandungan kafein membuat tubuh sulit menyerap zat besi. Padahal, unsur ini sangat dibutuhkan ibu hamil. Apalagi tak sedikit ibu hamil yang mengalami kekurangan kadar zat besi. Alhasil, selain berisiko mengalami anemia, janin pun demikian.
• Sulit tidur atau insomnia
Kafein juga menimbulkan efek sulit untuk istirahat /tidur, bahkan ibu hamil mengalami insomnia. Dampaknya, ibu hamil lebih cenderung mudah lelah.
Baca: Teh Hijau Tak Baik Untuk Ibu Hamil, Kenapa?
• Radang lambung
Kafein merangsang produksi asam lambung dengan sangat cepat. Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat radang lambung, tentu kafein dapat menimbulkan masalah kesehatan terkait organ ini. Perut sering terasa perih.
• Risiko dehidrasi
Kafein memiliki sifat diuretik sehingga dapat meningkatkan kebutuhan untuk berkemih. Efeknya, ibu hamil mungkin saja berisiko dehidrasi, apalagi bila konsumsi kafein berlebihan, misalnya lebih dari 4 cangkir kopi per hari. Kurang cairan juga dapat menimbulkan risiko terjadinya penurunan volume darah dalam tubuh (anemia).
Baca: Sehatkah Bila Anak Terlalu Banyak Minum Teh Manis
• Kurang air ketuban
Bila ibu hamil mengalami dehidrasi, apalagi karena kebanyakan konsumsi kafein sehingga bolak-balik buang air kecil, maka air ketuban pun akan berkurang. Padahal air ketuban penting untuk menjaga posisi janin di dalam rahim.
• Risiko keguguran
Kafein sulit dicerna sistem metabolisme janin yang belum berkembang. Akibatnya, kafein menyebabkan plasenta mengecil (vasokonstriksi). Dampaknya, suplai oksigen dan zat gizi makanan ke janin berkurang. Perkembangan janin bisa terhambat bahkan berhenti sehingga berdampak keguguran. Kalaupun kelak bayi bisa lahir, berat badannya sangatlah rendah.
Baca: Kebiasaan Minum Soda Picu Sakit Ginjal
Nah, kini Mama sudah tahu risiko mengonsumsi kafein berlebihan pada awal kehamilan. Coba batasi konsumsinya mulai sekarang ya, Mam.
(Hilman Hilmansyah)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
KOMENTAR