Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan juga diwarnai dengan beragam tradisi, salah satunya Ngelawang.
Tujuan tradisi Ngelawang adalah untuk tolak bala atau petaka.
Tradisi Ngelawang dilakukan enam bulan sekali diantara Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan, terutama di Bali.
Hari Raya Galungan bertujuan merayakan kemenangan dan kebaikan melawan kejahatan.
Sehingga, tradisi Ngelawang memiliki tujuan yang selaras dengan Hari Raya Galungan.
Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbuk.go.id, pelaksanaan tradisi ngelawang dilakukan dengan berkeliling wilayah dengan mengusung Barong Bangakl.
Yang diiringi gambelan batel bebarongan dengan tujuan mengusir roh-roh atau mahluk jahat yang ingin mengganggu ketenangan dan kenyamanan wilayah desa.
Mengapa dalam tradisi ngelawang ini lebih banyak menggunakan barong bangkal?
Karena secara mitologi bangkal ini memiliki kekuatan magis, mengingat bangkal adalah babi besar yang suadah tua dan mukanya menyeramkan.
Pementasanya diperankan oleh dua orang, seorang berperan sebagai pengusung kepala barong, dan seorang lagi berperan sebagai pengusung bagian belakang atau ekornya barong.
Umumnya, warna barong Bangkung ini adalah hitam dan ada juga yang putih, serta pertunjukannya berkeliling kampung disebut dengan ngelawang.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR