"Dan juga rahim kurang sensitif terhadap hormon oksitosin sehingga risiko kontraksi menjadi kecil," jelas Spangler dilansir dari The Bump.
Tak hanya kontraksi saja, melansir dari WebMD, terjadi juga perubahan pada ASI jika Moms menyusui di kala mengandung.
Jumlah dan konsistensinya akan berubah seiring dengan perubahan hormon saat hamil.
Moms juga rentan mengalami ketidaknyamanan, terutama jika Moms masih sering mengalami morning sickness.
Seorang asisten profesor dalam departemen obstetri dan gynecologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, Maura Quinlan, MD, MPH menjelaskan bahwa menyusui saat hamil sebenarnya boleh dilakukan.
Tetapi menyusui saat hamil memanglah akan lebih sulit karena hormon prolaktin yang berfungsi untuk meningkatkan suplai ASI juga akan berperan untuk menurunkan estrogen karena adanya ovulasi.
Quinlan menyarankan ibu hamil untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
"Ada beberapa hal yang perlu dipastikan perihal kecukupan kalori untuk kebutuhan menyusui dan kehamilan," jelas Quinlan yang dilansir dari Thebump.
Selain karena persoalan kecukupan kalori menyusui dan kehamilan, konsultasi dokter diperlukan untuk menghindari dampak-dampak lainnya.
Namun, apabila Moms memiliki riwayat kesehatan ini, Moms tidak disarankan untuk menyusui selama hamil:
- Sakit saat trimester pertama
Baca Juga: 6 Pantangan Makanan Ibu Menyusui yang Harus Dihindari, Salah Satunya Cokelat
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR